nusakini.com - Internasional - Ribuan pengunjuk rasa memadati jalan-jalan Amsterdam untuk menentang pembatasan COVID-19 yang diberlakukan pemerintah dan kampanye vaksinasi ketika infeksi virus mencapai rekor baru.

Pihak berwenang diberikan kekuatan untuk menghentikan dan mencari di beberapa lokasi di seluruh kota dan sejumlah mobil polisi anti huru hara berpatroli di lingkungan tempat para demonstran berbaris dengan spanduk dan payung kuning.

• Gereja Ortodoks Rusia di Amsterdam Umumkan Perpisahan dengan Moskow
• Australia dan Belanda Ambil Jalur Hukum Lawan Rusia karena Kecelakaan MH17
• Belanda akan Hapus Aturan Covid-19 Mulai Hari Jumat
• Penumpang Gelap di Roda Pesawat Ditemukan Selamat setelah Terbang ke Amsterdam selama 11 Jam
• Jasad Anak Belgia Usia 4 Tahun Ditemukan setelah Hilang Minggu Lalu

Protes reguler terhadap tindakan COVID diadakan di seluruh negeri dan pertemuan besar hari Minggu (16/1) diikuti oleh para petani yang berkendara ke ibu kota dan memarkir traktor di sepanjang Alun-Alun Museum pusat.

Kerumunan memainkan musik, meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan kemudian berbaris di sepanjang jalan raya, memblokir lalu lintas.

Selama pawai, polisi memisahkan sekelompok kecil pengunjuk rasa anti-fasis dan memindahkan mereka dengan bus ke lokasi yang berbeda.

Kelompok sayap kanan radikal Belanda sering bergabung dalam demonstrasi menentang pembatasan COVID-19, dan polisi ingin memastikan tidak ada konfrontasi dengan aktivis anti-fasis.

Belanda memiliki salah satu lockdown terberat di Eropa selama sebulan hingga liburan akhir tahun. (aljazeera/dd)