Menaker Dorong Dunia Usaha Kembangkan Dua Pola Peningkatan Kompetensi SDM

By Admin

nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan, M.Hanif Dhakiri mendorong pihak swasta untuk meningkatkan investasi di sumber daya manusia dalam menghadapi era persaingan. Hal itu diungkapnya dalam sambutan pada acara The 5th Asian Corporate University Summit 2016 di hotel Pullman, Jakarta, Selasa, (8/11/). 

Menteri Hanif memaparkan kualitas SDM memiliki peran yang sangat besar dalam dunia usaha. Sementara itu kondisi youth unemployement saat ini cenderung meningkat. Sehingga, untuk menjawab tantangan persaingan di pasar kerja, generasi muda Indonesia perlu mendapatkan peningkatan kompetensi agar bisa masuk ke pasar kerja. 

Menurut Menaker, setidaknya terdapat dua pola yang dapat dikembangkan dalam investasi SDM tersebut. Pertama,in-house training milik perusahaan. Kedua, mendorong pelatihan vokasional yang lebih fokus dan masif. 

“Dua pola itu untuk menjangkau generasi muda yang memiliki dua persoalan: memiliki pendidikan formal tapi tidak memiliki kompetensi; tidak memiliki pendidikan formal dan kompetensi terbatas atau tidak ada. Dua kelompok inilah yang harus diberikan kesempatan peningkatan kompetensi agar bisa masuk ke pasar kerja.”ujarnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Februari 2016, sekitar 62 persen dari sekitar 128 juta tenaga kerja Indonesia pada umumnya masih lulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Indonesia saat ini kekurangan tenaga kerja terampil. Setiap tahunnya kita harus memiliki 3,8 juta tenaga kerja terampil. 

“Untuk mencapai itu tidak mungkin pemerintah melakukannya sendiri. Dunia usaha harus mengambil peranan di depan. Saya ingin mendorong perusahaan yang ada di Indonesia dan negara di belahan dunia untuk bisa lebih meningkatkan investasi SDM karena era persaingan sudah di depan mata,”katanya. 

Pemerintah, tegas Menaker, akan memberikan dukungan penuh dan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi ke SDM.” Kalau buat skema pelatihan kerja kita kasih insentif, kalau tidak akan ada punishmentnya sendiri. Dengan melakukan itu kita bisa melihat peran yang lebih besar dalam peningkatan investasi SDM.”katanya. 

Cara lain peningkatan kompetensi tenaga kerja yang tengah digalakkan pemerintah yakni melalui skema pemagangan. Dengan pemagangan yang sistemik dan terukur, akses kepada pencari kerja yang less-educated dapat ditingkatkan dan tersertifikasi profesinya begitu menyelesaikan program magang. “Selain itu pemerintah juga memperkuat kerjasama dengan industri di Balai Latihan Kerja. Saat ini beberapa BLK mulai dikelola bersama oleh korporasi.”ujar Menteri Hanif.(p/ab)