China: Negara-Negara yang Lakukan Boikot Diplomatik akan "Bayar Harga untuk Tindakan Keliru"
By Nad
nusakini.com - Internasional - China memperingatkan negara-negara yang telah mengumumkan akan lakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing, akan "membayar harga untuk tindakan keliru" mereka.
Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada tidak akan mengirimkan perwakilan pemerintah mereka ke ajang olahraga dunia tersebut karena isu pelanggaran HAM di China.
Perancis, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas selanjutnya, mengatakan tidak akan melakukan boikot.
Olimpiade Musim Dingin dijadwalkan pada bulan Februari di Beijing.
"Amerika Serikat, Inggris, dan Australia telah menggunakan Olimpiade sebagai alat manipulasi politik," ujar Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China.
Media negara China mengklaim pada hari Rabu (8/12), bahwa Beijing "tidak pernah berencana mengundang AS dan politikus Barat yang mempromosikan topik boikot."
Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengumumkan boikot diplomatik, diikuti oleh Australia, Kanada dan Inggris.
Tindakan dari negara-negara ini tidak melarang atlet mereka untuk bertanding, sebuah keputusan yang diapresiasi oleh Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.
“Kehadiran pejabat pemerintah merupakan keputusan politik masing-masing pemerintahan sehingga prinsip netralitas IOC berlaku,” ujarnya.
Selandia Baru tidak akan mengirimkan perwakilannya karena pandemi, namun sebelumnya pernah menyatakan kekhawatiran mengenai masalah HAM di China.
Negara-negara lain, termasuk Jepang, dikatakan sedang mempertimbangkan melakukan boikot diplomatik terhadap ajang olahraga dunia ini.
Italia mengatakan tidak berencana untuk bergabung dengan boikot diplomatik. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima undangan untuk hadir, meskipun negaranya dilarang berkompetisi karena skandal doping pada tahun 2014.