Amerika Serikat Deklarasikan Boikot Diplomatik untuk Olimpiade Beijing

By Nad

nusakini.com - Internasional - Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden pada hari Senin (6/12) mengumumkan akan melakukan boikot diplomatik untuk Olimpiade Beijing 2022, sebuah tindakan protes atas dugaan pelanggaran HAM pemerintah China kepada kaum Muslim Uyghur dan kelompok minoritas lainnya.

Keputusan ini muncul hanya beberapa minggu setelah Biden bertemu secara langsung untuk pertama kalinya dengan Presiden China, Xi Jinping, dimana di dalam rapat ini, keduanya menyepakati untuk menjaga komunikasi agar hubungan AS-China tidak akan berkonflik.

"Pemerintahan Biden tidak akan mengirim perwakilan diplomatik untuk Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022," tegas juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, dimana pernyataan ini diprotes oleh China namun disanjung oleh pihak-pihak yang peduli dengan HAM.

Atlet-atlet asal Amerika Serikat masih akan diizinkan untuk bertanding di ajang olahraga dunia tersebut yang akan diselenggarakan mulai 4 Februari mendatang.

Aksi ini diniatkan untuk mengirimkan "pesan yang jelas" bahwa Amerika Serikat tidak bisa berlagak seperti "tidak apa-apa" setelah mengetahui China yang diduga melakukan pelanggaran HAM, dan AS menyebut pelanggaran ini sebagai "genosida", ucap Psaki dalam konferensi pers.

Psaki kemudian mengatakan AS telah menginformasikan keputusan ini kepada semua sekutunya, dan "keputusan ada di tangan mereka."

Negara-negara seperti Australia dan Inggris dikabarkan sedang mempertimbangkan akan melakukan boikot diplomatik.

Pada hari Selasa (7/12), China mengkritik pemerintahan Biden, dan memberitahu para wartawan di Beijing bahwa Olimpiade bukanlah panggung untuk politik dan manipulasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian berjanji China akan mengambil langkah untuk boikot diplomatik AS ini, dan menyatakan tindakan ini akan merusak hubungan kerja sama dari kedua negara adidaya ini.