China Janji akan Sanksi Pasukan "Kemerdekaan Taiwan"

By Nad

nusakini.com - Internasional - China pada hari Jumat (5/11) menyatakan mereka akan menjatuhkan sanksi seperti larangan masuk ke Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang, Menteri Luar Negeri Joseph Wu, dan Juru bicara Legislatif You Si-kun, karena mereka dianggap sebagai pasukan separatis "kemerdekaan Taiwan".

Kebijakan ini hadir di tengah meningkatnya tegangan antara daratan utama dan pulau yang menerapkan pemerintahan demokrasi. Hal ini menjadi perdebatan yang sering dibahas antara Amerika Serikat dan China.

Taiwan juga tengah berusaha meningkatkan kerja sama dengan Eropa untuk menentang ketegasan China yang semakin berkembang terhadap pulau tersebut. Aksi ini kemudian membuat kepemimpinan Presiden Xi Jinping melayangkan sanksi kepada tiga politikus Taiwan terkait.

China mengatakan mereka akan melarang ketiga sosok tersebut bersama keluarganya dalam memasuki daratan utama, Hong Kong, dan Macau.

Pada hari Kamis (4/11), Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengadakan diskusi dengan delegasi Parlemen Eropa, suatu kunjungan bersejarah ke pulau tersebut, dan membuat pihak China marah karena mereka mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden pada bulan lalu menegaskan Amerika Serikat berkomitmen dalam melindungi Taiwan jika China melakukan penyerangan terhadap pulau tersebut. Sejak pernyataan itu, hubungan Washington dan Beijing kian memburuk.

China yang beraliran komunis dan Taiwan telah mendirikan pemerintahan yang terpisah akibat hasil dari perang saudara pada tahun 1949. Daratan utama menganggap Taiwan adalah provinsi yang sedang memberontak dan berjanji akan mengklaimnya kembali, dengan kekerasan jika perlu.