Kemerdekaan Taiwan dari China Pupus, Biden Tak Merestui

By Admin


JAKARTA - Presiden AS Joe Biden melontarkan pernyataan tegas tak akan merestui kemerdekaan Taiwan. Hal tersebut disampaikan setelah warga Taiwan menyatakan menolak China dan memberikan masa jabatan ketiga pada partai berkuasa.

Diketahui, pada Sabtu (13/1) kemarin, Lai Ching-te terpilih sebagai Presiden Taiwan dengan meraih 40,2% suara. Ia berasal dari Partai Progresif Demokrat Taiwan (DPP) dan tegas menolak tekanan China ke dirinya.

Lai Ching-te berjanji untuk menentang campur tangan Beijing, namun akan mengupayakan perundingan demi menjaga stabilitas geopolitik.

"Kami tidak mendukung kemerdekaan [Taiwan]," kata Biden saat diminta menanggapi hasil Pilpres Taiwan, dikutip dari Reuters, Minggu (14/1/2024).

Sebelumnya, beberapa jam menjelang pembukaan pemilu, Washington memberi peringatan bahwa tidak boleh ada negara yang campur tangan di pesta demokrasi Taiwan.

Taiwan merupakan pulau tetangga yang hingga kini diklaim China sebagai wilayah kekuasaannya. Perjuangan Taiwan telah menjadi kisah sukses demokrasi sejak menyelenggarakan Pilpres langsung pertama pada 1996 silam.

Hal itu menjadi puncak perjuangan selama puluhan tahun melawan pemerintahan otoriter dan darurat militer.

AS selama ini dikenal sebagai pendukung dan pemasok senjata internasional bagi Taiwan. Meski, keduanya tak memiliki hubungan diplomatik secara formal.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengucapkan selamat kepadai Lai Ching-te atas kemenangannya. Ia mengatakan AS berkomitmen untuk terus menjaga perdamaian dan stabilitas lintas selat, serta penyelesaian perbedaan secara damai dan bebas tekanan.

Pemerintahan Biden memiliki ketakutan bahwa pemilu, transisi, dan pemerintahan baru Taiwan akan memperkeruh konflik dengan Beijing.

Biden telah berupaya untuk merenggangkan ketegangan dengan China. Salah satunya dengan menyepakati diskusi bilateral terkait keamanan nasional di konferensi California dengan Presiden Xi Jinping pada November lalu. (*)