Hacker China Serbu AS Gunakan AI
By Admin
JAKARTA - Kelompok hacker yang didukung China menyebabkan banyak masalah bagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat sepanjang tahun 2023.
Mereka diperkirakan akan melanjutkan serangan yang semakin agresif pada 2024, terutama menjelang pemilihan presiden AS yang akan datang.
Pakar keamanan siber memperingatkan bahwa hacker menggunakan AI dan pembelajaran mesin untuk menerobos firewall. Di sisi lain, Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yakin AI dapat digunakan sebagai alat untuk memburu pelaku kejahatan.
Direktur keamanan siber NSA Rob Joyce mengonfirmasi bahwa peretas yang didukung negara memanfaatkan AI untuk meningkatkan serangan mereka dan menargetkan perusahaan AS yang terkenal.
Joyce menambahkan AI membantu mereka menemukan dan memburu peretas.
"AI, pembelajaran mesin [dan] pembelajaran mendalam benar-benar membuat kita lebih baik dalam menemukan aktivitas jahat," katanya, dikutip dari Android Headlines.
Pejabat NSA itu tidak menyebutkan serangan siber mana yang didukung China dan mana yang berhasil ditangkis dengan melibatkan AI.
Namun, ia menyinggung serangan peretas yang berbasis di China baru-baru ini sebagai contoh bagaimana kecerdasan buatan membantu AS menangkis serangan siber terhadap infrastrukturnya.
"Mereka berada di tempat-tempat seperti jaringan listrik, jaringan pipa transportasi, dan pengadilan, mencoba meretas sehingga dapat menyebabkan gangguan masyarakat dan kepanikan di tempat yang mereka pilih," kata Joyce.
Menurut Joyce, hacker mengeksploitasi kerentanan untuk mengakses sistem dan berpura-pura menjadi pengguna resmi.
Sementara itu, pemerintahan Joe Biden menggunakan pembelajaran mesin, data besar, dan AI untuk mendeteksi dan memantau aktivitas berbahaya. Hal ini terutama karena pelaku kejahatan tidak berperilaku seperti operator biasa. (*)