Aturan Anti COVID-19 Mengubah Tradisi Olimpiade

By Nad

nusakini.com - Internasional - Selain mengubah pola kehidupan sehari-hari, pandemi virus corona juga membawa perubahan kepada ajang olahraga terbesar dunia. COVID-19 menunda penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 selama satu tahun. Sekarang, ajang olahraga ini akan diadakan tanpa penonton karena keadaan darurat kota tersebut hingga tanggal 22 Agustus.

Selain tanpa penonton, langkah-langkah yang diambil untuk mencegah penyebaran virus cukup bermacam-macam, salah satunya adalah upacara pemberian medali.

Peraih medali diharuskan untuk mengalungkan sendiri medali yang mereka menangkan, langkah ini diambil oleh panitia penyelenggara beserta Komite Internasional Olimpiade (IOC) untuk mencegah penyebaran infeksi. Biasanya, anggota IOC atau pemimpin badan olahraga akan mengalungkan medali ke leher atlet.

Menurut Presiden IOC Thomas Bach, staf yang bertanggung jawab untuk menaruh medali di nampan-nampan harus menggunakan sarung tangan yang sudah didisinfeksi dan harus memastikan tidak ada orang lain yang memegang medali dan nampan sebelum mereka.

Selanjutnya, IOC telah memutuskan untuk melarang jabat tangan dan pelukan antara peraih medali, para atlet yang bertanding, dan pemberi medal saat acara penghargaan.

Lalu, tradisi menggigit medali emas tidak diperbolehkan saat acara penghargaan di Olimpiade kali ini. IOC telah memerintahkan semua peraih medali dan staf upacara penghargaan menggunakan masker.

IOC akan memutarkan suara penggemar yang sudah direkam saat upacara pemberian medali karena banyak atlet yang menyampaikan kekecewaan mereka mengenai pemberian penghargaan tanpa dukungan penonton. Bach mengatakan suara sorak sorai ini akan memiliki kesan yang imersif.