RI Tegaskan Komitmen Laksanakan Blue Economy di IORA

By Admin

nusakini.com--Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia berkomitmen untuk melaksanakan Blue Economy. Pendekatan pelaksanaan Blue Economy haruslah yang inovatif, kreatif, menjunjung kearifan lokal dan bebas limbah yang merusak lingkungan laut. 

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menegaskan hal ini pada pembukaan the Second IORA Ministerial Blue Economy Conference yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, di Hotel Pullman, Jakarta (8-10/5). 

Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan sependapat dengan Wapres Jusuf Kalla. Blue Economy di IORA diarahkan untuk pembangunan berkelanjutan. Indonesia siap membantu capacity building sektor kemaritiman, ungkap Menko Luhut. 

Pertemuan para Menteri IORA ini mengambil tema Financing Blue Economy. Pertemuan tersebut didahului oleh Working Session pada 8 Mei 2017 yang membahas 5 (lima) topik utama: fisheries and aquaculture, marine tourism, port network, customs network dan combatting marine plastic debris. 

Sedangkan Pertemuan Pejabat Senior (9/5) mendiskusikan Jakarta Declaration on Blue Economy dan voluntary commitments dari negara anggota seperti program capacity building. 

Jakarta Declaration on Blue Economy adalah dokumen akhir yang dihasilkan pada Second IORA Blue Economy Conference. 

Deklarasi ini berisikan prinsip-prinsip kerja sama blue economy menuju pembangunan berkelanjutan yang memberikan manfaat sosial ekonomi, khususnya bagi masyarakat pesisir di kawasan Samudra Hindia. 

Rangkaian pertemuan dihadiri oleh 8 Menteri/Pejabat setingkat Menteri dan delegasi 21 negara anggota dan 6 mitra wicara IORA, serta organisasi internasional yakni Food and Agriculture Organization (FAO) dan Bank Dunia. 

Second IORA Blue Economy Conference adalah salah satu prakarsa Indonesia selaku ketua IORA periode 2015 – 2017. Pertemuan ini juga merupakan langkah menuju target IORA Action Plan, yang disepakati pada KTT IORA bulan Maret 2017. (p/ab)