Keramba Kerapu Tarik Minat Negara-Negara Anggota IORA

By Admin

nusakini.com--Pengembangbiakkan ikan kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA) menjadi perhatian besar peserta dari negara-negara anggota IORA pada Workshop on Marine Aquaculture and Fish Health Management, 22 – 27 November 2017 di Situbondo.

Para peserta melakukan peninjauan langsung dan mendapatkan pembelajaran cara pengembangbiakan kerapu di laut lepas. Selain kerapu, KJA yang dikunjungi juga mengembangkan komoditas ikan kakap dan bawal.  

KJA adalah lokasi pembesaran benih ikan kerapu yang siap dipelihara. Selama pemeliharaan, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah tingkat kepadatan ikan setiap keramba. KJA tidak hanya dimiliki Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo, masyarakatpun telah banyak mengembangbiakkan kerapu dengan metode ini.

Keramba milik masyarakat inilah yang dikunjungi peserta workshop. Beberapa peserta juga memesan benih kerapu untuk dibiakkan di negara masing-masing. 

Di samping kunjungan ke KJA, peserta mengunjungi Pacific Harvest, salah satu perusahaan pengalengan ikan di Banyuwangi. Perusahaan ini merupakan salah satu pengalengan terbesar dan telah memproduksi ikan kalengan untuk bermacam merek dari seluruh dunia. Peserta workshop bersemangat begitu mengetahui hubungan dagang perusahaan pengalengan tersebut dengan negaranya.

Bahan mentah ikan sarden diimpor dari Oman, India, Pakista, China dan Jepang. Sedangkan, ekspor ditujukan ke negara-negara Afrika Barat, Afrika Timur termasuk Mozambik dan Eropa. 

Workshop on Marine Aquaculture and Fish Health Management diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka implementasi komitmen IORA Action Plan.

Sebanyak 17 peserta dari negara anggota IORA menghadiri program ini. Di samping mengunjungi KJA, peserta juga melakukan diskusi interaktif, praktek laboratorium terkait kesehatan ikan dan kunjungan ke pusat pembenihan kerapu yang dikelola masyarakat.(p/ab)