Tingkatkan Keselamatan Transportasi, BPPT-Kemenhub Jalin Kerjasama

By Admin

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Kepala BPPT Unggul Priyanto Foto:SAS/Humas

nusakini.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Unggul Priyanto lakukan Penandatangan Kesepakatan Bersama (MoU) dengan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (31/10). Kerjasama ini ditegaskan Menteri Perhubungan sebagai suatu keharusan dalam rangka pemanfaatan teknologi, untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan serta efisiensi di bidang transportasi.

Kepala BPPT juga menyebut bahwa beberapa kegiatan telah diinventarisasi dan dikordinasikan oleh BPPT dan Kementerian Perhubungan sebagai langkah awal tindak lanjut kerjasama yakni; Transportasi Kereta Api, Darat, Laut dan Udara.

“Di bidang Transportasi Kereta Api adalah Pengkajian teknologi LRT Palembang, Kereta Cepat Jakarta – Bandung, dan Studi Kereta Kecepatan Sedang Jakarta – Surabaya. Kemudian Transportasi Udara adalah Pemanfaatan Teknologi ADS-B sebagai fasilitas navigasi, Pengembangan teknologi informasi di Bandara,” kata Unggul usai penandatanganan kerjasama.

Dipaparkan Unggul juga di bidang Transportasi Darat kerjasama dilakukan untuk Pengkajian Sistem LRT Jabodebek sebagai bagian transportasi perkotaan yang terintegrasi. Sementara di bidang Transportasi Laut adalah untuk Pemanfaatan Standar Desain Kapal Niaga Container 100 Teus dan Kapal Rede, Pengkajian dan penerapan teknologi kepelabuhanan dan dinamika pantai di Patimban.

Adapun Penandatanganan Kesepakatan Bersama ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara Pimpinan BPPT dengan Menteri Perhubungan tanggal 23 September 2016 lalu. MoU ini diharapkan Unggul dapat menjadi payung hukum kerjasama antara BPPT dan Kemenhub yang akan dilakukan secara lebih terstruktur, agar dapat lebih meningkatkan efektifitas dan produktivitas program kerjasama pada masa mendatang.

Menteri Budi Karya kepada seluruh jajaran di Kementerian Perhubungan juga meminta untuk memanfaatkan teknologi dan kepakaran BPPT agar transportasi Indonesia dapat lebih mandiri, dan meminimalkan peran pihak asing.

“Saya minta kepada sub sektor darat laut udara dan kereta api agar ditingkatkan untuk mendukung keselamatan keamanan dan layanan transportasi agar mandiri tanpa tergantung pihak asing. Kenapa kita harus manfaatkan teknologi asing jika ada BPPT,” tegas Menteri Budi.

Disebutkan kembali oleh Menteri Budi kepada semua Ditjen dan dan Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan, agar MoU ini dapat ditingkatkan dengan kerjasama yang nyata. Dalam hal navigasi udara dan laut kata Budi Karya Sumadi juga bisa dilihat bahwa teknologi navigasi belum berjalan dengan baik. Untuk itu Menteri Budi berharap melalui kerjasama dengan BPPT ini dapat meningkatkan kualitas transportasi Indonesia.

“Banyak teknologi yang digagas namun hanya berujung menjadi prototype atau purwarupa . BPPT adalah lembaga unggulan yang harus didukung penuh agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke tahap hilirisasi. Libatkan juga BUMN dan pihak swasta,” tutup Menteri Budi. (p/mk)