Rusia Serang Pelabuhan Odessa 1 Hari Setelah Kesepakatan Ekspor di Laut Hitam
By Nad
nusakini.com - Internasional - Rudal Rusia menghantam pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada hari Sabtu (23/7), kata militer Ukraina, sehari setelah kedua negara menyepakati kesepakatan untuk memungkinkan dimulainya kembali pengiriman biji-bijian yang diblokir oleh konflik.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan serangan di pelabuhan utama pengekspor biji-bijian adalah "ludah di muka" Turki dan PBB, yang menengahi kesepakatan yang dapat meredakan krisis pangan yang dipicu oleh melonjaknya harga komoditas.
Dua rudal menghantam infrastruktur pelabuhan, kata militer Ukraina. Tidak ada fasilitas penyimpanan biji-bijian yang terkena serangan di Odesa, Associated Press melaporkan, mengutip juru bicara Komando Selatan Nataliya Humenyuk.
Tetapi menteri pertahanan Turki mengatakan dia telah berbicara dengan pihak berwenang Ukraina dan satu rudal telah menghantam gudang gandum dan yang lainnya mendarat di dekatnya tetapi tidak mempengaruhi pemuatan di dermaga Odesa, menurut laporan itu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan rudal tersebut. "Sekretaris Jenderal dengan tegas mengutuk serangan yang dilaporkan hari ini di pelabuhan Odesa Ukraina," kata wakil juru bicaranya Farhan Haq dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggemakan kecaman atas serangan itu dalam sebuah pernyataan, sementara John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan keberhasilan kesepakatan itu "akan bergantung pada kepatuhan Rusia" terhadap perjanjian tersebut.
Menteri infrastruktur Ukraina, Oleksandr Kubrakov, mengatakan setelah serangan di pelabuhan bahwa negaranya akan terus mempersiapkan dimulainya kembali ekspor biji-bijian.
Ukraina dan Rusia menandatangani perjanjian Jumat untuk memastikan keamanan kapal yang membawa gandum, dengan jalur melalui Laut Hitam diblokir karena invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai lima bulan lalu.
Pada pertemuan empat arah termasuk PBB dan Turki, kedua belah pihak sepakat untuk membentuk pusat koordinasi bersama untuk memastikan keamanan koridor ke pelabuhan Ukraina dan memeriksa kapal yang bepergian melalui pelabuhan Turki untuk mencari senjata. Rusia dan Ukraina juga dilarang menyerang kapal komersial atau sipil yang bepergian di Laut Hitam.
Lebih dari 22 juta ton biji-bijian telah menumpuk di Ukraina, pengekspor produk pertanian terkemuka, menurut sebuah think tank AS. (kyodo/dd)