IOC Lakukan Penyelidikan Formal dalam Kasus Atlet Belarus yang Dipaksa Pulang

By Nad

nusakini.com - Internasional - Komite Olimpiade Internasional atau IOC meluncurkan penyelidikan resmi pada hari Selasa (3/8) mengenai kasus Krystsina Tsimanouskaya, atlet Belarus yang disuruh pulang dari Olimpiade Tokyo oleh timnya. Tsimanouskaya telah ditawarkan suaka oleh Polandia.

Juru bicara IOC, Mark Adams memberitahu konferensi pers bahwa IOC juga berekspektasi untuk mendapatkan laporan mengenai kasus ini dari Komite Olimpiade Nasional (NOC) Belarus pada hari Selasa.

Adams menegaskan IOC perlu mendengarkan perkataan dari semua orang yang terlibat dalam peristiwa ini sebagai bagian dari penyelidikan. Ia menambahkan IOC perlu mengetahui titik bawah dari kasus ini.

Tsimanouskaya, seorang atlet lari berusia 24 tahun, telah diberikan visa kemanusiaan oleh Polandia setelah ia menolak untuk naik pesawat pada hari Minggu (1/7) di Haneda Airport, Tokyo. Ia mengatakan dirinya dipaksa untuk pulang ke Belarus setelah mengkritik pelatihnya. Saat ini ia masih berada di Tokyo.

Ketika ditanyai kira-kira berapa lama penyelidikan akan berjalan, Adams menyatakan "hal-hal seperti ini membutuhkan waktu" dan tidak memberikan gambaran waktu yang spesifik mengenai kapan penyelidikan akan selesai.

Adams juga mengatakan pihak Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) juga telah memberikan dukungan dan bantuan untuk Tsimanouskaya.

Atlet lari ini sebelumnya mengeluh di media sosial karena ia dimasukkan ke pertandingan lari estafet 4x400 meter, padahal ia sama sekali belum pernah turut bertanding di ajang tersebut. Sebelumnya ia bertanding dalam ajang 100 meter namun tidak lolos ke semifinal dan dijadwalkan akan bertanding di ajang 200 meter pada hari Senin (2/8).

NOC Belarus diketuai oleh Viktor Lukashenko, putra dari Presiden Alexander Lukashenko. Keduanya dilarang untuk menghadiri Olimpiade Tokyo di tengah tuduhan bahwa mereka mendiskriminasi atlet-atlet yang ikut berdemo mengenai pemilihan kembali presiden pada bulan Agustus 2020.

Melalui pernyataan dari Yayasan Solidaritas Olahraga Belarus, sebuah organisasi yang mendukung atlet yang dipersekusi karena pandangan politik mereka, Tsaminouskaya mengaku ia takut dipenjara di Belarus. Ia mengatakan ia tidak takut dipecat dari tim nasional, namun ia mengkawatirkan keselamatannya.