Dua Bayi Meninggal Dunia akibat Cuaca Dingin di Kamp Suriah

By Nad

nusakini.com - Internasional - Dua bayi meninggal karena kedinginan setelah salju tebal dan suhu beku melanda kamp-kamp pengungsi di barat laut Suriah.

Seorang pejabat PBB mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa anak perempuan berusia tujuh hari dan dua bulan telah meninggal di provinsi Idlib.

Sekitar 2,8 juta orang telah mencari perlindungan di kubu oposisi setelah meninggalkan rumah mereka selama perang saudara selama satu dekade di negara itu.

Banyak yang tinggal di tenda usang tanpa pakaian hangat dan bahan bakar untuk pemanas.

PBB telah memperingatkan bahwa situasinya semakin buruk karena kemerosotan ekonomi yang parah di Suriah yang telah menyebabkan harga pangan berlipat ganda dalam setahun, serta kekurangan dana untuk memberikan bantuan musim dingin dan peningkatan kebutuhan.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bayi-bayi yang kematiannya dilaporkan pada hari Selasa (2/2) telah tinggal di kamp-kamp di daerah al-Ziyara dan al-Sheikh Bahr, utara kota Idlib.

Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris ini menambahkan bahwa seorang bayi laki-laki berusia satu bulan juga meninggal karena kedinginan di sebuah kamp di Jarablus, di provinsi tetangga Aleppo, pada 23 Januari.

Sementara itu, seorang anak lain terbunuh di daerah Qastal Miqdad pada 18 Januari setelah salju menyebabkan atap tenda mereka runtuh.

Menurut PBB, 287 kamp untuk orang-orang terlantar di Idlib dan Aleppo telah terkena dampak hujan salju, banjir dan angin kencang akibat badai yang melanda wilayah itu pada 18, 19 dan 25 Januari. Salju telah menghancurkan sedikitnya 935 tenda dan merusak lebih dari 9.500 tenda lainnya.

PBB mengatakan juga telah terjadi 68 kebakaran di kamp-kamp sejak awal tahun, yang telah menewaskan dua orang dan melukai 24 lainnya. Sebagian besar kobaran api dipicu oleh kompor pemanas.

Direktur respons Save the Children Suriah, Sonia Khush, mengatakan "tidak dapat dipahami bahwa setiap anak harus menghadapi musim dingin yang takut akan nyawa mereka".

“Hampir 11 tahun setelah krisis di Suriah dimulai, rasanya dunia telah melupakan anak-anak di barat laut Suriah,” tambahnya.

"Kematian tragis yang dapat dihindari ini adalah contoh mengerikan tentang bagaimana anak-anak sangat membutuhkan lebih banyak dukungan kemanusiaan. Mereka juga membutuhkan solusi damai yang langgeng untuk konflik Suriah." (bbc/dd)