Bocah asal Suriah yang Diculik dan Disiksa akhirnya Dilepaskan

By Nad

nusakini.com - Internasional - Seorang bocah lelaki berusia delapan tahun yang penculikannya menyebabkan kemarahan di Suriah ketika sebuah video tentang dia disiksa oleh para penculiknya diposting online telah dibebaskan.

Fawaz al-Qataifan diserahkan pada Sabtu (12/2) setelah keluarganya membayar uang tebusan kepada geng yang menangkapnya di provinsi Deraa pada November, kata media pemerintah.

Dia tampak dalam kesehatan yang baik ketika dia menceritakan cobaan beratnya dalam sebuah wawancara TV.

Polisi setempat mengatakan mereka telah menangkap empat tersangka pekan lalu dengan melacak nomor telepon yang digunakan untuk mengirim ancaman.

Para penculik kemudian dua kali menyetujui waktu dan tempat dengan keluarga Fawaz untuk penyerahan, tetapi gagal muncul pada kedua kesempatan, menurut Komandan Polisi Deraa Brigadir Dirar al-Dandal.

Pada hari Sabtu, mereka mengatakan kepada ayah anak laki-laki itu untuk mengambil uang tebusan - dilaporkan 500 juta pound Suriah (Rp 2,8 miliar) - ke lokasi dekat kota Nawa. Setelah menerima uang, mereka meninggalkan Fawaz di luar apotek.

Brig Dandal mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah Sana bahwa "polisi tidak ikut campur, dengan tujuan menyelamatkan nyawa anak itu setelah para penculik mengancam akan membunuhnya".

Sana mengatakan ayah Fawaz, Mohammed, "menyatakan kegembiraannya atas pembebasan anaknya dan kembalinya dia ke pelukan hangat keluarganya dalam keadaan sehat", sementara pamannya, Musab, dikutip mengucapkan terima kasih kepada Presiden Bashar al-Assad "untuk minatnya yang besar dalam masalah ini".

Dalam sebuah wawancara dengan TV al-Watan, Fawaz menggambarkan bagaimana dia dipukuli dan diancam oleh para penculik setelah mereka menangkapnya saat dia berjalan pulang dari sekolah di kota Ibtaa pada 2 November.

Dalam satu insiden, dia digantung di dinding dengan tali dan dicambuk dengan sabuk kulit sebelum dipaksa dengan todongan senjata untuk merekam permintaan tebusan, kenangnya.

Kasus Fawaz mendapat perhatian luas awal bulan ini setelah video grafis yang menunjukkan dia berteriak kesakitan saat dipukuli oleh penculiknya beredar di media sosial.

Tagar #Save_the_child_Fawaz_Qataifan mulai menjadi tren dan keluarga tersebut menerima pesan dukungan dan janji bantuan dari Turki, Jerman, dan Amerika Serikat.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mencatat bahwa "ratusan" lebih banyak anak telah diculik di Suriah sejak dimulainya perang saudara yang menghancurkan negara itu pada tahun 2011 dan bahwa nasib serta keberadaan mereka tetap tidak diketahui hingga hari ini. (bbc/dd)