nusakini.com - MAKASSAR - Tanda pagar (tagar) 2019 ganti presiden di media sosial kian ramai akhir-akhir ini. Terlebih, seusai dua pasangan kandidat mendaftarkan diri sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden.

Menanggapi hal itu, salah satu relawan Joko Widodo (Jokowi), Sahabat Rakyat Indonesia menilai, tagar tersebut hanya heboh di media sosial.

"Pengaruhnya untuk pemilih itu sangat kecil, kecil sekali. Rakyat lebih percaya kerja nyata dibanding tanda pagar. Seluruh warga di pelosok negeri ini merasakan kerja nyata pemerintah, terutama di desa desa" tutur Ketua Umum Sahabat Rakyat Indonesia, Sukriansyah S Latief, di Kedai Kopi Hai Hong, di Jalan Pelita, Makassar, pada Senin (27/8/2018).

Kendati demikian, Uki, sapaan akrabnya, mengungkapkan, tim dari Jokowi memang juga telah menyiapkan tim media sosial untuk menangkal isu tersebut.

"Ini sengaja dilakukan untuk meraih simpati. Biarkan saja. Kami tidak pusing-pusing amat. Kita kuat di rakyat. Yang main medsos kan, itu-itu saja. Sementara yang merasakan pembangunan itu kan sampai lapisan masyarakat terbawah. Jadi tidak perlu kita khawatir," jelas Uki.

Dijelaskan lebih lanjut, tim medsos yang dibentuk, bertujuan untuk menangkal isu yang cenderung fitnah, yang dilontarkan oleh kubu lawan.

"Kalau fitnah-fitnah, sudah biasa kita hadapi. Karena itu juga sudah kita lalui saat pilpres lalu," tandasnya.

Makanya, Uki menegaskan, baik relawan dan simpatisan Jokowi-Ma'aruf pada perhelatan politik kali ini, lebih banyak berfokus pada kerja-kerja yang menyentuh langsung masyarakat. 

"Dekati masyarakat tentang apa kebutuhannya.  Yang penting itu kita cukup kerja, kerja, kerja," tegas Uki. (p/ma)