nusakini.com - Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengeluarkan rilis terbaru terkait elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Survei yang dilakukan per tanggal 10 hingga 19 November 2018 tersebut masih menempatkan pasangan Jokowi-Ma’ruf jauh di atas Prabowo-Sandi.

Yang menarik dari hasil survei ini adalah tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden. Penilaian kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi memperoleh rata-rata di angka 70%.

"Kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden secara umum juga mengalami fluktuasi. Namun secara umum kepuasan terhadap Jokowi masih relatif tinggi," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei di kantornya, Jalan Raya Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018) kemarin.

• Survei Indikator: 63 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Pasangan Prabowo-Gibran
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Wasekjen PBNU Bela Gus Ipul , Cak Imin: Mereka Pengangguran
• Masyarakat Penegak Konstitusi (MPK) : Masyarakat Jabodetabek Dirugikan 1,4 T Akibat Bansos Salah Sasaran Saat Pilpres
• Di Sidang MK, Ini Kata Sri Mulyani Soal Asal Dana Jokowi Bagi Barang ke Warga Saat Kunker

Sedang untuk elektabilitas kedua pasangan, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 53,2 persen, sementara dukungan untuk Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen.

“Ada pun yang belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen”, ujar Adrian.

Adrian menyampaikan tim Prabowo-Sandi perlu meningkatan beberapa hal agar dapat melampaui selisih 20 persen tersebut.

Adrian juga mengatakan pencapaian elektabilitas petahana dipengaruhi pula oleh persepsi pemilih mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang dianggap sedang dan baik.

"Bahwa persen baik buruk ekonomi sangat penting bagi seorang petahana yang akan maju kembali di periode kedua," tandasnya.

LSI Denny JA melakukan survei nasional di 34 provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap responden yang terpilih melalui metode multistage random sampling. (p/ma)