PVMBG Terus Sosialisasikan Status Gunung Agung Kepada Masyarakat

By Admin

nusakini.com---Kegiatan sosialisasi aktivitas Gunung Agung terkini terus disampaikan oleh Pemerintah. Senin (9/10) sosialisasi dilaksanakan di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BNPD, BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Karangasem dalam memberikan informasi aktivitas Gunung Agung. 

Acara yang dipimpin oleh Camat Bebandem bersama Danramil Karangasem ini diikuti sekitar 110 orang, terdiri Kepala Desa, Kepala Dusun, Guru, tokoh masyarakat dan tokoh agama seluruh Kecamatan Bebandem yang berada di sektor tenggara 12 km yang masuk dalam rekomendasi zona bahaya dan tidak boleh ada aktivitas. 

Dalam diskusi juga diterangkan lebih lanjut mengenai posisi desa-desa yang aman/tidak aman dari ancaman letusan Gunungapi Agung yang akan datang. Juga dipermasalahkan mengenai tempat pengungsian yang aman dari ancaman letusan mendatang. 

PVMBG sendiri hadir sebagai narasumber yang memberikan informasi terkait potensi bahaya dan pemahaman peta Kawasan Rawan Bencana (KRB). "Dalam sosialisasi ini terutama mengenai aktifitas Gunung Agung terkini, potensi bahaya letusan Gunung Agung dan pemahaman mengenai Peta KRB Gunungapi Agung dan rekomendasi kawasan bahaya di level IV (AWAS)," ujar Kepala PVMBG, Kasbani, melalui pesan singkat, Senin (9/10). 

PVMBG juga menyampaikan informasi perkembangan aktivitas Gunung Agung pada Rakor harian di Posko Utama Tanah Ampo serta menginformasikannya melalui media cetak maupun elektronik, dalam dan luar negeri. Sebelumnya sosialisasi aktivitas Gunung Agung juga disampaikan kepada komunitas pengusaha perhotelan dan pariwisata di Kabupaten Badung. 

Kasbani mengungkapkan, sosialisasi akan terus dilanjutkan terutama kepada masyarakat yang ada di pengungsian dan dilaksanakan di bawah koordinasi BNPB. Kementerian ESDM sendiri juga telah membentuk Tim Siaga Bencana yg saat ini terus berkoordinasi dg PLN dengan Pertamina melakukan berbagai macam simulasi untuk menjamin ketersediaan listrik dan BBM apabila kondisi terburuk terjadi. 

"Data aktivitas masih tetap tinggi, gempa-gempa vulkanik cenderung tinggi dan fluktuatif. Analisis menunjukkan bahwa aktivitas G. Agung saat ini masih mengarah ke potensi letusan. Pengamatan Visual G. Agung hari ini (9/10) pukul 17 :32 WITA, asap kawah teramati putih tipis dgn tekanan lemah tinggi," jelas Kasbani. 

Dengan statusnya yang masih AWAS, Kasbani meminta masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak melakukan pendakian dan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya, yakni di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area dalam radius 9 km dari Kawah Puncak, ditambah perluasan sektoral kea rah utara-timurlaut dan tenggara-selatan-baratdaya sejauh 12 km. 

Seluruh masyarakat maupun Pemerintah Daerah Daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. 

Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung melalui fitur Lapor Bencana. Para stakeholder di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation). (p/ab)