Perum Perumnas Terus Komitmen Bangun Hunian untuk MBR

By Admin

Foto/Ilustrasi  

nusakini.com - Perum Perumnas akan terus mengoptimalkan pembangunan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan mendukung program sejuta rumah di beberapa kota di Indonesia.

"Kebutuhan akan perumahan nasional menjadi tugas yang sangat penting bagi perumnas sebagai BUMN yang telah berkiprah selama 42 tahun. Perumnas siap berinovasi dan memenuhi kebutuhan akan perumahan rakyat, khususnya untuk MBR," kata Direktur Pemasaran Perumnas Muhammad Nawir, di Jakarta, Minggu (21/5/2017).

Beberapa proyek Perumnas, lanjut dia, sudah menunjukkan progres dalam pembangunannya adalah seperti sudah dilakukannya topping off (penutupan atap) untuk menara pertama apartemen Grand Sentraland Karawang.

"Proyek mixed use, yang menggabungkan hunian dan komersial dari rencana empat menara bakal memiliki fasilitas lengkap dan harga unit yang terjangkau Rp 199 juta per unit," kata Nawir.

Selain proyek di Karawang, Perumnas juga menyiapkan hunian murah di kawasan Cengkareng dengan nama Sentraland Cengkareng dengan menyiapkan show unit dan marketing Gallery apartemen Sentraland Cengkareng. Proyek yang dibangun diatas lahan seluas 4,5 hektare (ha) ini akan terdiri dari 5 menara dengan total 4.000 unit dengan harga Rp 240 jutaan.

"Karena ketersediaan lahan yang semakin edikit, seperti halnya Jakarta dan sekitarnya, Perumnas berinovasi untuk membangun rumah susun dengan konsep mixed use antara hunian dan juga komersial. Namun harga yang ditawarkan tetap terjangkau dengan MBR," kata Nawir.

Selain itu, Perumnas juuga sudah mulai meluncurkan menara A5 Rusunami di Kemayoran Jakarta.

Menurut Nawir, hunian rumah susun di Kemayoran ini bisa menjadi hunian pilihan bagi MBR karena sudah siap huni dan harganya yang subsidi, sehingga bunganya fixed hingga lunas. Untuk menara ini, sudah dibangun sebanyak 322 unit.

Pembagunan rumah susun ini juga sejalan dengan peran perumnas sebagai holding perumahan dan penguatan perumnas yang diatur dalam PP Nomor 83 tahun 2015 sebagai pengembang perumahan dan kawasan permukiman serta rumah rusun.

"Diharapkan dengan pemenuhan kebutuhan hunian melalui pemabngunan rumah susun ini dapat menjawab tantangan masalah backlog perumahan, sekaligus mewujudkan program sejuta rumah bagi MBR," jelasnya. (b/mk)