Ketua DPR Sampaikan Duka Cita Wafatnya Dubes Rusia di Turki

By Admin


nusakini.com - Ketua DPR RI Setya Novanto turut berbela sungkawa atas wafatnya Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov saat menghadiri pameran foto di Ankara, Turki. Diplomat Senior Rusia ini tewas tertembak oleh tersangka Mevlut Mert Aydintas, salah seorang aparat kepolisian Anti Huru Hara Turki. Hal itu disampaikan dalam rilis yang diterima Parlementaria pada Selasa, (20/12/2016).

“Bangsa Indonesia sepatutnya menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Andrei Karlov, Duta Besar Rusia untuk Turki yang tewas saat menghadiri pameran foto di Ankara. Sebagai Pimpinan DPR RI, saya menyayangkan peristiwa tersebut terjadi di saat Rusia dan Turki justru berada dalam pusaran Konflik Suriah,” ujar Setnov, sapaan akrabnya.

Sebagaimana kita ketahui, kedua negara tersebut sedang terlibat aktif dalam proses perdamaian di Suriah, sebuah proses yang berusaha meminimalisir konflik antara pro Pemerintah dan Kalangan Oposisi.

Rusia dan Turki sebagai dua kekuatan yang terlanjur masuk dalam wilayah konflik. Berbagai upaya diplomasi yang berlangsung beberapa hari belakangan ini pasca kejadian di Aleppo Timur yang menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan warga harus mengungsi, seakan tercederai oleh peristiwa penembakan ini.

Ketua Umum Partai Golkar ini berharap pemerintah tidak mengendurkan sikap untuk mendukung perdamaian di Suriah. Ia melihat hal ini sebagai persoalan kemanusiaan yang harus diperhatikan tanpa memandang agama, ras dan suku.

“Saya berharap Pemerintah Indonesia juga tetap tidak mengendurkan sikap untuk tetap mendukung proses perdamaian di Suriah. Tentu kita tidak memandang persoalan ini sebagai persoalan dalam negeri Suriah semata atau persoalan kepentingan semenanjung Arab dan kepentingan-kepentingan asing di luarnya. Kita memandang persoalan ini sebagai persoalan kemanusiaan. Siapapun itu, apapun ras, suku dan agamanya, nyawa manusia tidak bisa ditawar,” terangnya.

Setnov pun juga menghimbau agar seluruh kepentingan perdamaian di Suriah untuk dilanjutkan, baik melalui mediasi oleh PBB maupun oleh Rusia, Turki, AS dan Iran. “Karena itu, sebagai Pimpinan DPR RI saya juga menghimbau kepada seluruh kepentingan terkait perdamaian Suriah harus terus dilanjutkan. Kita berkepentingan pada kemanusiaan. Kita sisihkan kepentingan kekuasaan, jauh di bawah kepentingan kemanusiaan,” pungkas Setnov. (p/mk)