Lahir di Bogor, 15 Februari 1951 yang lalu, Mayjen TNI (Purn) Tri Tamtomo SH kini menjabat sebagai Anggota DPR RI Komisi I yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi periode 2009-2014. Ia juga merangkap sebagai Wakil Koordinator Pokja Luar Negeri dan Intelejen.
Diusung partai mocong putih alias Partai PDI Perjuangan, Tri Tamtomo melaju ke Senayan setelah terpilih lewat pemilihan umum di Dapil Sumatera Utara 3. Sebelumnya ia sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera pada Pilgubsu tahun 2008, berpasangan dengan Benny Pasaribu di bawah bendera PDI-P. Sayangnya, saat itu ia hanya berhasil menduduki peringkat kedua di bawah pasangan H Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho.
Bergabung dengan AKABRI tahun 1974, bapak lima anak ini pernah juga menjabat sebagai Pangdam I Bukit Barisan dan menjadi anggota Lemhanas RI.
Tahun 2008, namanya sempat terjerat kasus Kudatuli atau yang dikenal dengan Peristiwa 27 Juli 1996 yakni peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP PDI di Jakarta Pusat. Tri Tamtomo yang menjabat sebagai pemimpin Brigade Infanteri 1/Jaya Sakti/Pengaman Ibu Kota diminta Kasdam Jaya menggerakkan pasukan untuk melakukan penyerbuan bersama Polisi dan massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum PDI versi Kongres PDI di Medan).
Namun melalui pengadilan koneksitas yang digelar pada era Presiden Megawati, kasus ini hanya mampu membuktikan seorang buruh bernama Jonathan Marpaung yang terbukti mengerahkan massa dan melempar batu ke kantor PDI. Nama Tri Tamtono yang waktu itu bergelar Kolonel Infantri pun terbebas dari kasus ini.