Profile

Tossy Aryanto

Tempat Lahir : Yogyakarta

Tanggal Lahir : 05/08/1973


Description

Tossy Aryanto lahir di Yogyakarta pada 5 Agustus 1973. Sosoknya dikenal sebagai politisi yang mewakili Fraksi Partai Keadilan Sejahtera untuk duduk menjadi anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi masalah perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM, BUMN, dan Standarisasi Nasional periode 2009 - 2014. Sebelumnya, politisi sekaligus pemegang gelar Magister Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor ini sempat menjabat selaku Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Banyumas pada periode 2006 - 2008 sebelum akhirnya memutuskan untuk mengubah haluan dan beralih ke Partai Keadilan Sejahtera. Berdasar lansiran beberapa media, saat masih menjadi kader Partai Demokrat, Aryanto pernah dijagokan sebagai salah satu dari empat calon Wakil Bupati Banyumas pada masa Pilkada 2007 - 2008 silam. Berpasangan dengan Bambang Priyono sebagai calon Bupati Banyumas, nama politisi dengan jumlah kekayaan mencapai Rp 5,6 milyar pada 2007 ini sempat terancam batal masuk bursa pencalonan kepala daerah setempat. Kegagalan ini disebabkan deklarasi koalisi partai pendukung pasangan tersebut tidak menemui kata sepakat setelah PDI-P mengalihkan dukungan pada pasangan lain. Terpilih sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah VIII (meliputi wilayah Cilacap dan Kabupaten Banyumas), Tossy Aryanto juga dikenal aktif menentang korupsi yang banyak terjadi dalam tubuh Dewan. Nama direktur perusahaan penyedia kendaraan dan keperluan pemadam kebakaran ini sempat dilansir beberapa media setelah mendesak KPK melakukan proses pengusutan hingga tuntas terhadap dugaan pemborosan dalam proses pengadaan Teknologi Informasi (TI) yang bisa disebut sangat tidak efektif. Nama Tossy Aryanto kembali menjadi sajian lansiran banyak media nasional terkait penentuan nasib atas privatisasi PT Semen Baturaja pada Desember 2012 lalu. Dalam rapat kerja yang juga menghadirkan Menkeu Agus Martowardojo dan Menteri BUMN Dahlan Iskan tersebut, Aryanto menyampaikan usulan peminjaman kepada dua bank nasional, Mandiri dan BNI, untuk mengatasi masalah finansial PT Semen Baturaja.