Tegep Oktaviansyah, pria asal Bandung ini memulai bisnis pembuatan sepatu boot dari hobinya yaitu menunggangi kendaraan motor gede atau moge. Menurutnya, moge identik dengan sepatu boot. Ia pun menjadi penggemar sepatu boot. Namun masalahnya model sepatu boot yang ada terkesan monoton. Ia menginginkan sepatu boot yang berdesain unik dengan harga yang cukup murah karena selama ini harga sepatu boot cukup mahal karena impor.
Tegep pun menjadi sering bergaul dengan pengrajin sepatu boot. Di sana ia dapat belajar produksi sepatu boot sendiri.
Dengan bantuan modal dari sang ibu sebesar 15 juta, Tegep pun memulai usahanya di tahun 1997 bersama partner bisnisnya. Uang tersebut mereka pakai untuk menyewa tempat, renovasi, dan menyetok barang. Sayang, baru setahun berjalan, bisnisnya ambruk diterpa krisis moneter. Selain itu terjadi perbedaan prinsip antara dia dan partner bisnisnya. Tegep lebih suka mempertahankan kualitas daripada menurunkan harga, sementara partner bisnisnya ingin menurunkan kualitas agar harga tidak terlalu mahal. Karena perbedaan itulah, akhirnya mereka pun memilih untuk tidak berbisnis bersama lagi.
Ditinggal partner bisnisnya, membuat Tegep pantang menyerah. Ia tetap menjalankan bisnis yang disukainya tersebut. Lambat laun bisnis sepatu boot Tegep pun berjalan dengan baik. Dalam waktu 2 tahun ia dapat mengembalikan modal pinjaman dari ibunya.
Saat ini customer Tegep tersebar tidak hanya di dalam Indonesia. Namun juga merambah hingga Belgia, Jerman, Kanada, dan Paris. Tegep pun menjamin bahwa produksi sepatunya dibuat secara eksklusif menggunakan bahan yang berkualitas serta model yang tidak pasaran.