Omas adalah sosok wanita antropolog Indonesia asal Pemantangsiantar yang lahir pada tanggal 02 April 1930. Dengan nama lengkap Tapi Omas, anak ke 6 dari 8 bersaudara ini merupakan keturunan pasangan Simon Simatupang dan Mina Sibuea. Keluarga Omas adalah sosok keluarga yang sederhana, akan tetapi apapun kondisi perekonomiannya keluarga Omas tetap menomorsatukan pendidikan. Ayah Omas hanya seorang pegawai kantor posyang tentunya berpenghasilan kecil. Walaupun begitu Omas dan saudara saudaranya yang belajar di Jawa selalu mendapatkan biaya pendidikan dari ayahnya. Walau dari latar belakang keluarga sederhana Omas tetap bisa menuntut ilmu. Kesempatan mulai terbuka lebar ketika melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 1958. Pada saat itu, sebelumnya Omas juga berkesempatan mengajar di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar serta Sekolah Menengah Pertama. Setelah kelulusan Omas dari Universitas Indonesia, Omas juga mendapat kesempatan belajar di Universitas Cornell dengan gelar M.A. Setelah kelulusan dari Universitas Cornell, Omas mengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia serta mendapat gelar Doktor di bidang antropologi pada tahun 1978. Omas menjadi seorang pakar hukum adat yang membela adat istiadat Indonesia. Disamping itu Omas juga aktif dalam membela kedudukan perempuan dalam masyarakat Indonesia dengan ikut berpartisipasi mendirikan pusat kajian perempuan di Universitas Indonesia pada tahun 1979. Banyak pula karya karya tulis Omas yang menulis tentang adat istiadat dan peranan wanita Indonesia, diantaranya Antropologi sosial dan budaya pada tahun 1963, Peranan dan kedudukan wanita Indonesia pada tahun 1983 dan lain lain. Omas menikah dengan Ihromi pemuda asal Sunda. Ihromi merupakan orang yang juga mengambil gelar M.A bersamaan dengan Omas, hanya saja mereka berbeda universitas dan bidang studi. kalau Omas di Universitas Cornell sedangkan Ihrom di Universitas Harvard. Omas dan Ihrom dikaruniai 2 anak perempuan dan 4 orang cucu.