Syarifudin dikenal sebagai salah satu tokoh penting di dunia politik Indonesia, Beliau telah cukup berjasa dan berkontribusi di dunia politik dan pembangunan pemerintahan Indonesia. Karena kepiawaiannya dan loyalitasnya kepada pemerintahan Indonesia, tak heran jika kini Syarifudin Yunus diangkat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Aceh Utara. Sayangnya, masa kepemimpinannya sebagai Ketua Dewan Pewakilan Rkayat Daerah Aceh Utara tidak luput dari masalah yang serius. Pada saat maraknya kampanye dalam rangka pemilihan umum kepala daerah, atau yang biasa disebut pemilukada, situasi di Aceh Utara menjadi oanas dan tidak aman. Di akhir tahun 2011, keadaan makin tidak terkendali dan banyak kericuhan yang terjadi. Puncak dari kericuhan di Aceh Utara ini adalah kasus penembakan terhadap beberapa orang yang terlibat di pemilukada Aceh. Situasi pada saat itu tentu saja menjadi sorotan pemerintahan setempat, tak terkecuali Syarifudin Yunus selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Aceh Utara. Pada awal 2012, aksi penembakan di Aceh semakin parah. Bahkan, Syarifudin pun tidak luput dari sasaran penembakan. Pada tanggal 8 Maret dini hari, Syarifudin ditembak di depan kediamannya di Lhokseumawe. Menurut kesaksian penduduk setempat, pelaku penembakan Syarifudin Yunus adalah dua orang pengendara motor yang tidak dikenal. Sebelum tragedi penembakan tersebut, Syarifudin Yunus tengah menghadiri pertemuan penting di Hotel Lido Graha Lhokseumawe. Syarifudin Yunus pulang ke rumah dini hari dan pada saat akan membuka pagar rumah, saat inilah dua orang tak dikenal itu muncul dan menembaknya. Akibat kejadian ini Syarifudin harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Peristiwa penembakan ini disinyalir sebagai suatu indikasi bahwa proses pemilukada di Aceh memang kurang demokratis sehingga terjadi protes-protes yang bersifat brutal seperti kasus-kasus yang terjadi belakangan ini. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Syarifudin Yunus untuk membawa masyarakat Aceh Utara ke arah yang lebih baik lagi.