Soetrisno Bachir lahir di Pekalongan pada 10 April 1957, putra dari pasangan (Alm) Bachir Achmad dan Latifah Djahrie. Pada periode 2005-2010 ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia banyak menghabiskan waktunya di sekitar Pekalongan. Ia menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) 1969, SLTP 1972 dan SLTA 1975 semuanya di Pekalongan. Sempat kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, namun tak sampai selesai. Dia kembali ke Pekalongan untuk menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan (Unika), Jawa Tengah.
Soetrisno lahir dan dibesarkan dari keluarga pedagang di Pekalongan, Jawa Tengah. Keluarganya anggota Muhammadiyah, namun punya garis NU dari salah satu pihak. Dalam organisasi, pria yang dikenal dengan inisial "SB" tersebut aktif di PII dan HMI. Di Muhammadiyah, ia menjadi anggota Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah. Ia juga sempat menjadi seorang tokoh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Sebelum terjun di dunia politik, ia terlebih dulu menjadi seorang pengusaha. Bersama kakaknya, Kamaluddin Bachir, Soetrisno menjalankan usaha di bidang properti di bawah bendera Ika Muda Group. Sebagai seorang pengusaha, awalnya SB tidak terlalu menunjukkan minat yang besar ketika diminta ikut bersaing dalam kongres PAN untuk menggantikan Amien Rais. Tapi, dia selalu ingat pesan ibunya.
Desakan dan dukungan dari sejumlah pengurus PAN turut menguatkan SB maju dalam perebutan kandidat ketua umum PAN. Ia yakin, partai modern tidak bisa ditegakkan hanya dengan wacana. Sukses partai pada masa depan tidak cukup ditopang popularitas pemimpinnya maupun banyaknya pernyataan yang dikutip media. Partai modern memerlukan kerja nyata yang sistematis yang mampu memahami secara detail kebutuhan masyarakat.
Pendiri Grup Sabira ini terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2005-2010 menggantikan Amien Rais. Dia terpilih melalui voting yang alot dalam Kongres PAN ke-2 di Semarang, 10 April 2005, bertepatan hari ulang tahun kelahirannya yang ke-48.