Suharna Surapranata adalah Menteri Ristek dan Teknologi (Menristek) Kabinet Bersatu II. Suharna terpilih setelah mengalahkan kandidat populer lainnya yang sempat diwacanakan publik seperti Onno W Purbo.
Tidak banyak yang diketahui mengenai sepak terjang Suharna, baik secara pribadi maupun dalam karir politiknya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebelum memulai karir sebagai politisi, Suharna banyak berkutat sebagai aktivis masjid kampus. Dia juga pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Dosen FMIPA UI, serta mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lemhanas KSA X tahun 2002.
Bersama dengan beberapa rekannya, pada tahun 1988 Suharna mendirikan Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bapak 10 anak ini juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI). Sejak berdiri tahun 2004, MITI telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia.
Dari sinilah karir Suharna terus naik hingga akhirnya dia terpilih menjadi Menristek pada masa presiden SBY. Di PKS sendiri, Suharna adalah Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP), yang secara struktueal tidak berhubungan langsung dengan teknologi.
Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY melakukan reshuffle kabinet. Suharna yang menjabat sebagai Menristek digantikan oleh Gusti Muhammad Hatta.