Mungkin nama Siti Fauzanah masih terdengar asing ditelinga. Namun, wanita paruh baya ini telah sangat berjasa bagi orang-orang penting dan berpendidikan tinggi. Wanita asal Temanggung, Jawa Tengah ini adalah seorang guru SMP Negeri 1 Parakan, Temanggung.
Sebenarnya, ia telah memasuki masa pensiunnya, namun SMPN 1 Parakan memintanya untuk tetap mengajar untuk memajukan sekolah tersebut. Wanita yang memiliki 17 anak asuh ini merupakan seorang guru matematika dari keluarga sederhana. Ia sangat peduli terhadap pendidikan anak Indonesia, ia menunjukan kepeduliannya dengan mendirikan ‘puskesmas matematika’ di rumah kontrakannya yang berdinding papan seluas 4x5 meter.
Fauzanah beranggapan bahwa anak yang tidak bisa menghitung adalah anak yang sakit, maka harus dipuskesmaskan. Ini bukan sebuah lelucon, seorang anak pertama dari 12 bersaudara ini mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak yang kurang mampu. Banyak anak-anak didiknya yang asalnya kurang pandai matematika yang menjadi pemenang olimpiade matematika baik di tingkat nasional maupun internasional.
Wanita yang menyabet penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) kategori individual dan Inovator Pendidikan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini tidak bercita-cita untuk memiliki rumah masa depan, melainkan ia bercita-cita untuk mencerdaskan anak bangsa. Dikontrakannya, setiap hari ia memberikan les cuma-cuma untuk anak tidak mampu, sementara anak yang merasa bisa membayar, memberikan 50 ribu setiap bulannya. Wanita yang akrab dipanggil Ibu Yan ini juga merupakan satu dari sedikit orang yang peduli terhadap kecerdasan dan pendidikan anak bangsa.