Profile

Setijati Sastrapratedja

Tempat Lahir : Madiun

Tanggal Lahir : 30/12/1935


Description

Setijati Sastrapratedja adalah seorang wanita asal Madiun, Jawa Timur, yang saat ini merupakan anggota Dewan Riset Nasional. Perempuan yang kerap dipanggil Titiek ini adalah orang Indonesia pertama yang pernah belajar tentang keanekaragaman hayati di University of Hawaii. Wanita yang menjadi Kepala Lembaga Biologi Nasional yang pertama ini adalah orang yang sangat inspiratif dan penuh empati. Tak jarang ia berbicara tentang keanekaragaman hayati di Indonesia yang termasuk tiga terbesar di dunia, kerja sama internasional, ironi pendidikan Indonesia, bahkan sampai paradox pembangunan di Negara ini. Penerima penghargaan Sarwono Award tahun 2005 ini mendapatkan gelar Doktor-nya di University of Hawaii pada tahun 1967. Ia juga sempat selama beberapa waktu menjadi asisten dosen di Universitas tersebut dan asisten riset di East West Centre, Hawaii. Wanita ini juga telah mengikuti berbagai konferensi dan kongres internasional di bidang keanekaragaman dan biologi baik sebagai peserta maupun pembicara. Bahkan menurut Titiek, Indonesia tidak pernah ketinggalan untuk ikut berpartisipasi di banyak organisasi internasional seperti UNESCO (United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization), FAO (Food Agricultural Organization), dan CBD (Convention on Biological Diversity). Wanita yang merupakan salah satu tekhnisi laboratorium Treub, Bogor, ini membuat sebuah kebun yang berisi tanaman-tanaman langka asli Indonesia di Pusat Pengembangan Iptek (Puspiptek) Serpong untuk menunjukkan rasa keprihatinannya terhadap kesenjangan antara kebijakan pemerintah dengan pengetahuan masyarakat. Oleh karena itu pula lah, pada tahun 2003, Titiek mendirikan sebuah perpustakaan umum tepat di depan rumahnya. Ia juga seminggu sekali mengajar anak-anak di lingkungan rumahnya menyanyi dan menabung untuk meningkatkan daya kreatifitas mereka yang, menurut Titiek, relative rendah. Tak berhenti disitu, ia juga mempelopori pembuatan Warta Loji, sebagai alat komunikasi antar warga di kelurahan tempat dia tinggal.