Lahir di Jakarta pada tanggal 29 Juni 1984, Satrio mengawali karir balapnya di kelas mobil mini (kart) dalam kejuaraan Karting Nasional pada 1994. Dalam usia yang masih sangat muda, Satrio kecil sudah mengukir prestasi gemilang. Selama tiga tahun berturut-turut, mulai 1995 hingga 1997, Satrio terus mengikuti kejuaraan nasional mobil balap mini tersebut dan dua kali menjadi juara nasional serta satu kali menjadi juara ke-3 dalam kategori yang sama.
Pria asli Jakarta ini mulai menjejaki dunia balap Formula 3 sejak 1999. Pada tahun yang sama, Satrio berhasil menempati posisi sebagai runner-up Kejuaraan National Formula Asia dan Juara III pada Kejuaraan Formula Ford Euro Asia Cup yang berlangsung di Sentul setahun berikutnya. Pada 2005, Satrio mendapatkan tawaran sebagai test driver pada tim Meritus Formula BMW di Sepang. Dan pada 2006, pembalap muda ini menjadi test driver bagi Formula Renault pda gelaran Art Grand Prix dan Champ Motorsport di Zhuhai. Pada tahun yang sama, nama Satrio Hermanto terukir di podium pertama dalam kelas promosi Formula 3 bersama timnya, Joson Formula 3.
Adik dari Bagus Hermanto ini kembali bergabung dengan Tim Meritus pada awal 2007 dan berhasil finis pada urutan ketiga dengan perolehan 67 poin dalam kejuaraan dunia di Zhuhai tersebut. Satrio kemudian ditarik oleh tim A1 Indonesia untuk menjadi salah seorang pembalap utama mereka pada gelaran A1 Grand Prix. Sayangnya, performa Satrio pada musim 2007-2008 di kejuaraan tersebut kurang maksimal hingga tim Indonesia hanya mampu mendapatkan posisi ke 21 dengan perolehan 1 poin.