Profile

Rizal Ramli

Tempat Lahir : Padang

Tanggal Lahir : 10/05/1953


Description

Dikenal sebagai orang yang tak suka pada penindasan, nama Rizal Ramli adalah nama salah satu politikus yang sempat merasakan hawa hotel prodeo lantaran ia menentang terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden berkuasa pada rezim Orde Baru. Lahir di Padang, 10 Mei 1953, Rizal Ramli meniti karir di bidang politik bermula dari kegemarannya dalam berorganisasi sejak duduk di bangku kuliah. Kecintaannya terhadap organisasi bahkan ia kembangkan dengan melahirkan organisasi yang didominasi oleh para ekonom dalam menanggapi kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah Orde Baru. ECONIT Advisory Group adalah nama organisasi ekonom yang didirikan Rizal bersama dengan ekonom lain seperti Laksamana Sukardi. Organisasi tersebut terkenal dengan organisasi yang sering mengkritisi perekonomian pemerintahan Oerde Baru. Pekerjaan yang mudah didongkrak dan menghasilkan pertumbuhan yang drastis membuktikan bahwa kinerja Rizal tidak bisa dianggap main-main. Berani, cepat, dan tanggap adalah ungkapan simbolis bagi sosok suami dari mendiang Marijani ini. Bahkan, tak segan-segan, saat Gus Dur menjabat sebagai presiden menggantikan BJ Habibie, lulusan Boston University ini lantas ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selama hampir satu tahun sebelum akhirnya diserahi tanggungjawab sebagai Menteri Keuangan menggantikan Prijadi Praptosuhardjo. Saat menjabat sebagai Menteri Perekonomian, Rizal juga menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan. Kinerjanya dinilai menguntungkan banyak pihak lantaran geliat semangatnya mampu mempengaruhi pemasukan devisa negara, terbukti dengan adanya kenaikan pada nilai ekspor Indonesia hingga mencapai 27%. Tak hanya itu, saat menjadi Kabulog, ia juga berhasil membawa keuntungan bagi Bulog meski ia hanya memimpin selama 15 bulan. Selama menjadi Kabulog, Rizal berhasil memberikan terobosan baru yang seketika mendongkrak nilai perekonomian Bulog hanya dalam kurun waktu enam bulan. Di bawah tangan dinginnya, ia membuat Bulog menjadi sebuah instansi yang lebih transparan dan accountable, misalnya dengan penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka surplus yang cukup tinggi bagi Bulog. Jelas saja itu merupakan suatu prestasi setelah krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998. Mei 2001, saat mantan dosen Program Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana UI menjabat sebagai Menteri Perekonomian ini juga membuat terobosan lain dengan mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan PT Indosat. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetisi dan mendorong kedua operator telekomunikasi nasional tersebut menjadi full service operators. Lewat terobosannya tersebut, banyak pihak menilai bahwa langkah yang dilakukan Rizal adalah langkah yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi negara. Masih mempunyai semangat yang membara demi kesejahteraan rakyat, pada 1 Mei lalu Rizal turut serta dalam demo buruh yang meluber ke jalanan Saat itu, ia menyatakan bahwa aksi demo para buruh ini menunjukkan tersumbatnya saluran aspirasi rakyat ke pemerintahan, sehingga terjadilah demo yang kini meluber ke pusat kekuasaan dan wilayah publik. Lebih lanjut, Rizal menambahkan bahwa demo ini menuntut jaminan sosial segera direalisasi, penghapusan outsourcing serta dicabutnya Peraturan Kemenakertrans nomor 17 tahun 2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Menurutnya, Indonesia hingga kini tidak ada bedanya dengan masa lalu, masih saja neolib dalam mengeluarkan kebijakan yang selalu menguntungkan kapitalis, sekaligus menginjak nasib rakyat dan buruh.