Risa adalah seorang wanita Konsultan Hak Kekayaan Intelektual Pengamat, Penulis & Penerbit, Hukum dan Sosial. Ia juga seorang penulis independen yang mendedikasikan dirinya bekerja terutama bagi perempuan. Misinya adalah untuk mendidik masyarakat untuk memahami HUKUM dengan cara yang menyenangkan dan sederhana melalui tulisan-tulisannya.
Sebagai Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, dia terdaftar sebagai salah satu Konsultan HAKI dan terdaftar secara legal di bawah bendera IPAS (hak Kekayaan Intelektual Advisory Services) Institut, dia dan pasangannya, R. Dwiyanto Prihartono, SH, siap melayani klien mereka di bidang perlindungan HKI dan jasa konsultasi.
Risa memiliki bakat untuk melihat dan melampaui rincian kehidupan sehari-harinya. Dia tidak menyukai sesuatu yang dikerjakan dalam jangka panjang untuk pekerjaan yang membosankan atau melakukan sesuatu hanya untuk kepentingan pribadi bukan sesama. Risa memandang cinta dengan cara yang sama. Dia tidak bisa berpura-pura untuk merawat seseorang jika kehilangan hubungan maka akan terjadi perasaan yang mendalam. Mengakui bahwa dirinya merupakan wanita yang romantis, bahkan merasa terlalu bodoh untuk mengakuinya.
Memiliki hubungan dekat dengan beberapa artis seperti Julia Perez, Andi Soraya bahkan Jane Shalimar mendapat kesempatan untuk bersama menulis pada bukunya "Rose Heart Writers," 2010.
Selain menjadi keynote speaker pada acara sarasehan blogger ASEAN di Yogyakarta. Mempresentasikan pentingnya HAKI dalam penciptaan suatu karya. Perlindungan HAKI bagi karya-karya intelektual, Risa menjelaskan mengenai perlunya pemahaman mengenai perlindungan HAKI kepada masyarakat, khususnya blogger yang sehari-hari akrab dengan teknologi informasi. Risa menyambut baik inisiatif Ditjen Kerjasama ASEAN dalam menyelenggarakan sarasehan blogger sebagai salah satu cara memberikan pemahaman tentang HAKI ke publik melalui blogger. Dengan kapasitas blogger dalam memanfaatkan media blog dan sosial media, blogger dapat ikut serta mendorong inisiatif masyarakat dalam menciptakan kreasi dan karya intelektual yang memiliki hak ekonomi yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat.
Risa aktif dalam memberikan gagasan, opini, curhat melalui sosial media twitter juga fanpage facebook. Sayangnya, pada saat terlaksananya KTT ASEAN Risa hanya menjadi moderator. Hal itu membuatnya sedih karena tidak bisa berbagi informasi kepada peserta komunitas blogger ASEAN tentang kepedulian terhadap karya intelektual yang semakin berkembang pesat.