Profile

Ratna Dewi Antarina SF Amir

Tanggal Lahir : 08/06/1962


Description

Antarina SF Amir adalah Direktur Pengelola HighScope Indonesia yang juga merupakan cucu dari Ki Hajar Dewantara. Meskipun bukan cucu langsung, namun ia sangat mengagumi sosok Ki Hajar Dewantara karena filosofi pendidikannya yang sangat maju untuk mempersiapkan anak secara seimbang meskipun hidup di era yang kuno. Besar di keluarga yang sangat peduli pada pendidikan, ia memiliki hobi belajar sejak kecil hingga pada akhirnya ia juga menjadi pemerhati dan pejuang di bidang pendidikan. Kepeduliannya terhadap pendidikan diawali ketika ia melanjutkan studi di Amerika Serikat. Di sana, pemikirannya dibukakan tentang adanya dua paradigma sistem mendidikan. Sistem pendidikan tradisional yang membatasi peserta didik untuk mengembangkan pemikirannya dapat mengakibatkan hidup yang berbentuk statis. Pada akhirnya, peserta didik tidak akan memiliki kreativitas, ambisi, rasa ingin tahu, dan sebagainya. Itulah yang ia rasakan ketika ia sekolah. Ia hanya mengejar nilai yang bagus, buku teks, dan hanya mengikuti perintah dan perkataan guru. Keprihatinannya terhadap sistem pendidikan inilah yang mendorongnya untuk mendirikan HighScope Indonesia untuk mewujudkan manusia Indonesia yang pintar, kreatif, berpikir kritis, dan berkarakter kuat. Pada tanggal 12 Agustus 1996, ia mendirikan sekolah untuk tingkat pra-sekolah atau ECEP (Early Childhood Educational Program) bersama tiga temannya. Ia ingin mengembangkan paradigma baru pendidikan, yaitu konstruktivis di mana peserta didik harus membentuk pengetahuan sendiri dengan metode tanya jawab. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk pribadi yang kreatif dan produktif, mampu mengambil keputusan sendiri, dan memiliki rasa percaya diri. Antarina lebih mengembangkan pendidikan yang seimbang antara kognitif, sosial, dan emosional sehingga peserta didik tidak akan merasa terforsir namun justru terstimulasi dan termotivasi untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Antarina merupakan sosok perempuan yang mandiri dan bekerja keras.