Nama Dewi Rahayu Mende dikenal sebagai aktivis yang berjasa dalam mengentaskan kehidupan para pekerja seks komersial (PSK) di daerah Cikijing, Kabupaten SUbang.
Awalnya dosen Universitas Negeri Surabaya yang akrab dipanggil Dewi ini mengunjungi daerah tersebut untuk mengajar penggunaan alat pengering terowongan dan tungku biomassa kepada nelayan muda Desa Blanakan, Kabupaten Subang.
Disitulah dia kemudian menemukan tentang fenomena sosial yang membuatnya miris yaitu para wanita Subang yang menjadi PSK akibat dari perceraian yang terjadi dalam kehidupan mereka. Mereka umumnya adalah korban dari pernikahan siri. Saat mereka bercerai dan tidak ada lagi pemasukan keuangan, mereka pun terpaksa menjadi PSK.
Singkat cerita, Dewi membeli sebuah rumah bordil. Ia menyulapnya menjadi Lembaga Pendidikan Sekar Pantura, Yayasan Sekar Ardwanariswari. Tiga tahun pertama rumah tersebut dirombak dan dijadikan rumah belajar mulai dari tempat belajar keterampilan sulam, jahit, hingga rias pengantin.