Profile

Rahadi Zakaria

Tempat Lahir : Purworejo

Tanggal Lahir : 13/02/1953


Description

Rahadi Zakaria adalah anggota DPR RI komisi II dari faksi PDI Perjuangan. Dia adalah sosok anggota DPR yang sederhana. Pria kelahiran Purworejo ini memilih naik kereta api atau ojek menuju kantornya. Rahadi sudah kerap menggunakan sarana transportasi tersebut ketika masih bekerja sebagai wartawan. Kebiasaan lama itu pun kemudian terbawa ketika menjalani rutinitas sebagai anggota DPR RI. Setahun lebih menjalani masa tugas di DPR, bekas wartawan Harian Merdeka ini tak pernah absen menggunakan kereta api dan ojek menuju Senayan. Menurut dia, dengan menggunakan alat transportasi itu, dirinya bisa menghemat waktu untuk tiba di DPR. Bekas anggota DPRD Jabar yang pernah menjabat dua periode menjabat ini biasanya memanfaatkan waktu dengan membaca koran jika sedang di atas kereta api. Selain itu, Rahadi juga mengisi waktu dengan berdiskusi dan bertukar pikiran dengan penumpang kereta lainnya. Rahadi menerima banyak masukan dengan mendengar keluhan orang-orang yang ditemuinya di atas kereta api. Aspirasi masyarakat pengguna jasa kereta api dijadikannya bahan ketika Komisi II melakukan rapat dengar pendapat dengan mitra kerjanya. Tidak hanya mendapatkan masukan bagi pekerjaannya sebagai anggota Komisi II DPR, Rahadi mengaku, mendapatkan inspirasi untuk membuat puisi. Serta dari komunikasi dan interaksi dengan masyarakat secara langsung di atas kereta, dia bisa mengeksplorasi berbagai hal di dalam dirinya. Pria ini menuliskan karya puisinya dalam bentuk buku. Dia menulis puisi dalam dua bahasa, Jawa dan Indonesia. Karya-karyanya dimuat di berbagai surat kabar dan majalah nasional. Sedangkan puisi-puisinya yang berbahasa Jawa dimuat di SKM Dharma Nyata (Surakarta), Kumandang dan Sekar Jagad (Jakarta). Selain menulis puisi, Rahadi juga gemar menulis cerpen dan cerita anak-anak. Karya-karyanya dimuat di Sinar Harapan, Suara Karya, Berita Yudha, Kawanku, Tomtom, Kucica, SKM Simponi, SKM Swadesi, Majalah Dewi, dan beberapa penerbitan lainnya. Meskipun dunia politik merupakan bagian kehidupan sehari-hari Rahadi, namun demikian dunia sastra dan seni juga merupakan bagian dari hidupnya. Dia masih menulis puisi. Juga masih sering diundang baca puisi, termasuk di Taman Ismail Marzuki maupun komunitas seni dan sastra lainnya. Di sela-sela kesibukannya masih sempat mengisi acara di beberapa kegiatan diskusi, seminar serta lokakarya sebagai narasumber. Baik masalah politik, budaya, sosial dan masalah-masalah lain.