Profile

Purnomo Yusgiantoro

Tempat Lahir : Semarang, Jawa Tengah

Tanggal Lahir : 16/06/1951


Description

Dalam dunia politik, ekonomi, dan praktik kepemimpinan militer nama Purnomo Yusgiantoro pastilah tidak asing lagi di telinga. Kiprahnya yang terus menerus melaju secara konsisten membuatnya selalu masuk dalam perhitungan 'pembagian' jabatan tinggi kabinet. Pria kelahiran Semarang, 16 Juni 1951 ini sebelumnya menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak tahun 2000-2009. Sebelum memulai karirnya di bidang politik, ayah dari tiga orang anak ini mengawali karirnya di bidang pendidikan yakni sebagai dosen Fakultas Teknologi Mineral di Universitas Trisakti sejak tahun 1974 selain sebagai Konsultan Sumber Daya Alam-Basic Earth Science System. Ia kemudian menyelesaikan studi master di dua tempat yang berbeda yakni Colorado School of Mines, Golden, Corolado dan University of Colorado at Boulder Main Campus. Kemudian dilanjutkan menyelesaikan studi doktoral di University of Colorado at Boulder Main Campus, Amerika Serikat. Selama menyelesaikan studi doktoralnya, pria yang akrab disapa Purnomo ini juga mengajar di University of Colorado at Boulder sebagai dosen Departemen Ekonomi pada tahun 1989. Sepulangnya dari Amerika Serikat, suami dari Sri Murniati Sachro ini mengajar di program Magister Manajemen STIE LPMI dan diangkat sebagai dosen tetap Pasca Sarjana Magister Manajemen dan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) Universitas Atmajaya pada tahun 1993 hingga kini. Titel guru besar kemudian ia dapatkan dari Universitas Atmajaya (2002) dan almamaternya Institut Teknologi Bandung (2009). Tak hanya menjadi pengajar di universitas kenamaan yang ada di Indonesia dan Amerika Serikat, Purnomo juga mengajar kursus kepemimpinan selepasnya didaulat menjadi lulusan terbaik LEMHANNAS dan mendapatkan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha pada tahun 1992. Pengalaman merupakan guru terbaik kehidupan. Berbekal pengalaman menjadi dosen, konsultan bidang Sumber Daya, dan sebagai peserta dan pengajar kursus kepemimpinan karir Purnomo naik perlahan-lahan. Perannya dimulai sejak menjadi Ketua II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri, Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) pada tahun 1993-1998. Disusul kemudian menjabat sebagai Gubernur OPEC, Wina, Austria pada tahun 1996-1998. Perlahan namun pasti, nama Purnomo mulai banyak dilirik sebagian besar orang, organisasi, maupun kantor pemerintahan. Sampai pada tahun 2000, ia didaulat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada masa kepemimpinan Gus Dur. Banyak orang berkomentar mengenai kinerja Purnomo selama menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral semasa Gus Dur. Pengetahuan yang mencukupi mengenai Sumber Daya Alam rupanya mampu mengantarkan Purnomo untuk menjabat dalam jabatan yang sama selama dua periode sekaligus. Bahkan, dalam kabinet gotong royong masa Megawati, Purnomo disebut-sebut sebagai Menteri dengan kinerja terbaik. Gelar yang disematkan atasnya membuat Presiden SBY kembali mengangkatnya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kembali. Namun berbeda dengan tiga periode sebelumnya, jabatan yang disematkan pada Purnomo berubah pada tahun 2009 masa kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Purnomo yang merupakan spesialis Ekonomi dan Energi dengan penujukkannya sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan periode 2009-2014 ternyata cukup mengejutkan banyak orang. Karena selama menjalani pendidikan, Purnomo lebih berkonsentrasi pada bidang Ekonomi dan sumber daya energi. Selain bekerja pada negara, kakek dari lima cucu ini juga aktif menulis. Empat bukunya telah diterbitkan dan banyak artikel mengenai Ekonomi dan sumber daya energi telah ia tuliskan.