Profile

Pramono Edhie Wibowo

Tempat Lahir : Magelang, Jawa Tengah

Tanggal Lahir : 05/05/1955


Description

Pramono Edhie Wibowo adalah seorang Major Jenderal Tentara Nasional Republik Indonesia (TNI). Tentu saja, gelar yang didapat oleh Pramono tidak melalui proses dan perjuangan yang ringan. Apabila menilik latar belakang keluarga Pramono, maka bisa dibilang bahwa Pramono terinspirasi oleh ayahnya, yaitu Letjen Purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo; Sang Pangkostrad ang andil dalam penumpasan G 30 S PKI. Pramono membangun karirnya dengan menempuh pendidikan AKABRI pada tahun1980. Pada tahun yang sama Pramono ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Berkat kegigihannya, karir Pramono berkembang. Pada tahun 1984, setelah menjadi perwira Operasi grp I Kopassandha pada tahun 1981, Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha. Pada tahun 1995, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko AD). Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono kemudian menjawab sebagai wakil Komandan pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan dua tahun kemudian. Setelah masa reformasi berlangsung, Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2001. Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004. Karir Pramono terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kasdam IV/ Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD pada tahun 2008 hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, Pramono menjabat sebagai Panglima KOSTRAD Pangdam III Siliwangi. Bagaimanapun juga, terdapat juga beberapa kontroversi yang menimpa karir Pramono Edhie Wibowo. Salah satu kontroversi yang masih hangat berkaitan dengan pengangkatannya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat tahun 2011 lalu untuk menggantikan George Toisutta. Banyak pihak berpendapat bahwa Pramono mendapatkan kursi tersebut dengan nepotisme. Ya, Pramono merupakan adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, walaupun satu keluarga, Pramono tidak berada pada satu partai yang sama dengan SBY. Pramono saat ini berada pada bendera Golkar, dan dipilih untuk menjadi maju ke Pemilu Kepresidenan 2015. Pada awal Juni, Pramono pensiun dengan jabatan terakhir sebagai KASAD. Kemudian pada 29 Juni 2013, Pramono resmi masuk partai Demokrat. Kehadirannya sebagai petinggi partai bisa menjadi ancaman bagi kader Partai Demokrat maupun tokoh nasional yang hendak mengikuti konvensi calon presiden (Capres) yang akan digelar partai tersebut. Meski baru bergabung, Pramono sudah disambut hangat oleh para kader Demokrat. Ia mengaku masuk partai karena ingin membantu partai sang kakak, Ani Yudhoyono.