Profile

Nurtanio Pringgoadisuryo

Tempat Lahir : Kandangan, Kalimantan Selatan

Tanggal Lahir : 03/12/1931


Description

Nurtanio Pringgoadisuryo lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, pada 3 Desember 1923. Beliau adalah perintis industri penerbangan Indonesia. Temuan-temuan hebat Nurtanio dalam bidang penerbangan dilakukannya bersama Wiweko Soepono. Pada tahun 1947, mereka berhasil membuat pesawat layang Zogling NWG(Nurtanio-Wiweko-Glider). Kemudian pada tahun 1950, Nurtanio berhasil merancang dan membuat pesawat Sikumbang yang merupakan pesawat all metal pertama Indonesia itu. Pada masa ketika Menteri Keamanan Nasional dijabat oleh Jenderal A.H. Nasution, Nurtanio mendirikan LAPIP (Lembaga Persiapan Industri Penerbangan) dengan dibantu oleh dana hibah dari Polandia. Ia kemudian merakit pesawat pertanian PZL-104 Wilga yang kemudian dinamai Gelatik oleh Presiden Soekarno. Pesawat ini bertipe cropduster yang bertujuan untuk mendongkrak hasil pertanian nasional dengan cara menyemprotkan cairan pembasmi hama dari udara. Temuan Nurtanio ini kemudian sempat berhasil menjadikan Indonesia sebagai pengekspor besar terbesar di dunia. Di lain kesempatan, pesawat ini kemudian dipakai untuk penanggulangan wabah akibat nyamuk baik itu demam berdarah, malaria atau chikungunya yang saat itu mewabah di Indonesia. Di Angkatan Udara, Nurtanio pernah menduduki jabatan Sub Bagian Rencana di Bagian Rencana dan Penerangan. Bersama dengan Prof. Ir. Rooseno dan Wiweko Soepono, ketiga orang ini kemudian disebut sebut sebagai tiga serangkai perintis kedirgantaraan Indonesia. Mereka berandil dalam mendesain tata kepangkatan Angkatan Udara yang dibantu oleh Halim Perdanakusuma, orang Indonesia yang pernah berdinas di Royal Air Force (RAF) Inggris. Nurtario meninggal karena mengalami kecelakaan pesawat terbang pada tanggal 21 Maret 1966. Ketika itu ia menerbangkan pesawat Aero 45 yang telah dimodifikasi dengan memberi tangki bahan bakar ekstra. Pesawat yang sebenarnya akan digunakan untuk Nurtanio melakukan penerbangan keliling dunia ini mengalami kerusakan mesin hingga akhirnya ia gagal mendarat dengan selamat.