Maiyasyak Johan adalah salah satu politisi senior PPP yang berasal dari daerah pemilihan Sumatera Utara III. Sebelum menjadi politikus PPP dia merupakan seorang advokat. Terlahir dari keluarga politik, Maiyasyak rupanya memilih terjun ke dunia yang sama. Pemegang gelar Doktor dari Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung tahun 2010 ini memang memiliki darah politik dari sang ayah, anggota veteran pejuang kemerdekaan RI yang menjadi Ketua Fraksi Masyumi di DPRD Asahan hasil pemilu tahun 1955.
Masiyasyak dikenal sebagai seorang pejuang dan aktivis. Dia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan tahun 1987 hingga meraih gelar Master di Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2002. Istri Drg. Eva Aini Harahap ini juga melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Padjajaran Bandung.
Kurun waktu 1977-1989, ia pernah menjalani sejumlah profesi. Mulai dari penulis lepas dan wartawan surat kabar lokal dan magang di Tempo yang ditempatkan di Medan. Ia juga sempat menjadi asistel lokal di FH-USU, Guru SMA, staf peneliti LP3ES, aktif di LSM, serta menjadi dosen.
Di tahun 1987 sampai 2003, dengan bekal sarjana Maiyasyak membuka kantor pengacara di Medan yakni Maiyasyak Johan & Association. Kemudian, bersama sejumlah aktivis dan wartawan mendirikan NGO bidang hukum bernama Lembaga Advokasi Anak Indonesia (LAAI) di Medan.
Masih juga belum puas akan karirnya, pada 23 Juli 1995, ia pun meretas diri ke Jakarta dan membuka Maiyasyak, Rahardjo & Partners dan aktif di IKADIN. Anggota Pengacara Pasar Modal Indonesia dan anggota Kurator Indonesia ini lalu aktif di DPP PPP sebagai wakil Bendahara Umum dan Wakil Ketua Umum di dua periode berturut-turut.
Maiyasyak lalu terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari Dapil Sumatera Utara III. Di 2009, dalam pemilu legislatif, pecinta tanaman ini kembali terpilih ke periode kedua hingga 2014 mendatang bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pada Januari 2013, dia menyatakan mengundurkan diri sebagai wakil rakyat, dan anggota keluarga besar partai berlambang Ka'bah tersebut. Dia mengaku ingin istirahat dari dunia politik.