Mahfudz Siddiq adalah politikus Indonesia yang namanya kini tercatat sebagai Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), dan merupakan Ketua Komisi I DPR RI.
Siddiq merupakan anggota DPR RI yang aktif untuk periode 2009-2014 untuk Dapil Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.
Bisa dibilang Mahfudz Siddiq akrab dengan politik sejak dia menempuh pendidikan di Fisip UI Jurusan Ilmu Politik. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil S2 di Fakultas Ilmu Politik UNAS dan mengambil jurusan linear; Ilmu Politik.
Dengan bekal yang melimpah, Mahfudz Siddiq mengasah keterampilan berpolitik dengan menjadi Ketua Kaderisasi PKS 1999-5005. Kemudian, dia terpilih sebagai Ketua Badan perencanaan Dakwah DPP PKS pada tahun 2005 hingga 2009. Kemudian, dia terpilih menjadi anggota Komisi I DPR RI daerah Jabar VIII Kokab. Cirebon dan Indramayu.
Sebagai seorang politikus muda, Siddiq sadar bahwa salah satu cara untuk berkomunikasi dengan rakyat, dan pemuda Indonesia tentunya, adalah dengan aktif di berbagai jejaring sosial dan menuliskan kegiatan melalui blog.
Mahfudz Siddiq memiliki sebuah akun Facebook atas nama Mahfudz Siddiq yang disukai oleh 3.204 pengguna jejaring sosial tersebut. Dalam akun tersebut, Mahfudz Siddiq membagi kegiatan dan berita yang menjadi fokusnya dalam pemerintahan. Selain Facebook, Mahfudz juga memiliki sebuah akun twitter dengan nama @MahfudzSiddiq yang dia gunakan untuk membagi berita dan berdakwah. Dalam akunnya, Mahfudz Siddiq memiliki motto hidup untuk berbuat yang terbaik sebagaimana Allah selalu melakukan yang terbaik untuk umatnya.
Selain akun Facebook dan Twitter, Mahfudz Siddiq juga memiliki sebuah blog resmi yang berisi tentang berita mengenai politik di Indonesia, Partai PKS, dan jadwal kegiatannya. Blog tersebut dapat di akses di www.mahfudzsiddiq.com.
Pada Maret 2011 lalu, Mahfudz Siddiq memunculkan kontroversi dengan isu poligami. Diduga, Mahfudz Siddiq yang merupakan Wakasekjen PKS, melakukan poligami tanpa seizin istri. Selain Mahfudz Siddiq, terdapat dua anggota PKS lainnya yang diduga melakukan hal yang sama, yaitu; Luthfi Hasan Ishaag yang merupakan Presiden PKS, dan Tifatul Sembiring yang merupakan Mantan Presiden PKS. Hal tersebut bisa dibilang mencoreng nama PKS yang dikenal sebagai partai Islam yang bersih dan berbudaya.