Profile

Indroyono Soesilo

Tanggal Lahir : 27/03/1955


Description

Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, jabatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman diserahkan pada sosok profesional bernama Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc. atau yang lebih akrab dipanggil Indroyono Soesilo. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat tanggal 27 Maret 1955 itu akan mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja setelah di tahun 2001-2008 menjadi Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Sosok Indroyono Soesilo dikenal sebagai seorang akademisi senior di Indonesia. Sejak lulus dari Teknik Geologi ITB (1979), Indroyono langsung menempuh gelar S2-nya di Universitas Michigan, Amerika Serikat, di Jurusan Remote Sensing (Penginderaan Jauh), dan dilanjutkan ke S3 di Universitas Iowa, Jurusan Geologic Remote Sensing yang selesai di tahun 1987. Bahkan, Indroyono diketahui pernah mengikuti Program Khusus di Remote Sensing Satellite Ground Station Management Training, Kanada, tahun 1992. Setelah kenyang menimba ilmu di luar negeri, ayah tiga anak itu kembali ke Indonesia dan memulai karir di BPPT (1987). Berkat ilmu dan etos kerjanya, Indroyono dipercaya menjadi Kepala Sub Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (TISDA) Matra Dirgantara BPPT (1992-1995) dan Direktur Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT (1993-1997). Pria yang pernah menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan RI di tahun 1995 itu pertama kali berkarir di dunia 'air' semenjak menjabat Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut, Departemen Kelautan dan Perikanan (1999). Hanya dua tahun berselang, sosok berkacama itu langsung di promosikan sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) (2001-2008). Kerja yang cemerlang di dunia perikanan membuat Indroyono menyandang jabatan Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur FAO, salah satu anak organisasi dari PBB di tahun 2012. Sebelumnya, posisi Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) RI periode 2008-2011 pun pernah dicicipi oleh pria yang tercatat mendapat berbagai penghargaan prestisius dari luar negeri tersebut. Salah satu yang paling mentereng adalah penghargaan Scientific Research Honor Society Amerika di tahun 1987 dan Who’s Who of The World (1998). Sebagai seorang akademisi terkemuka, Indroyono sering ditunjuk sebagai pengajar di universitas-universitas terbaik tanah air. Setelah mengabdi sebagai dosen luar biasa di Sesko ABRI Bandung (1988-1989), Indroyono mengajar di almamaternya, ITB, sebagai dosen Jurusan Meteorologi dan Geofisika sejak tahun 1994 sampai 1995. Suami Nining Sri Astuti itu pun pernah membagi ilmunya untuk mahasiswa pasca sarjana Teknik Sipil Institut Sepuluh November atau ITS (1995), mahasiswa Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Geologi di Universitas Trisakti (1996), dan mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (1997).