Nama Imam Prasodjo sudah tidak mungkin dilepas dari berbagai kegiatan dan gerakan sosial kemasyarakatan di Indonesia. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia ini adalah penggagas sekaligus penggerak Yayasan Nurani Dunia, sebuah lembaga sosial dan pendidikan yang bertujuan membantu kalangan kurang mampu. Sejak 1999, Yayasan Nurani Dunia telah menyita hampir seluruh waktu, tenaga, dan pikiran pejuang sosial ini. Namun, segala jerih payah Prasodjo bersama yayasannya telah terbayar melalui berbagai kontribusi dan upaya kemanusiaan untuk membantu anak-anak korban gempa atau konflik khususnya terkait program pembangunan sekolah dan klinik kesehatan. Namun perhatian dan dedikasi pria asal Purwokerto ini tidak hanya disalurkan melalui satu yayasan kemanusiaan belaka. Tak urung, Prasodjo tercatat aktif dalam banyak lembaga sosial dan kemasyarakatan sejenis seperti Yayasan Pena Hijau, Yayasan Cahaya Guru, Yayasan Pondok Nurani dan Yayasan Naga Sastra. Tentu saja, segenap peran dan kinerja dosen sekaligus pejuang sosial kelahiran 1960 silam ini tidak luput dari dukungan dan semangat sang istri, Gitayana Budiardjo, yang juga turut aktif dan memberi banyak andil kepada berbagai kegiatan sosial sejenis. Alumnus Brown University, Amerika Serikat ini juga menjabat kursi direktur CERIC (Central for Research on Inter Group Relations and Conflict Resolution). Kepekaan sosial dan jiwa kemanusiaan yang tinggi membuat Prasodjo tidak pernah ragu turun langsung ke lokasi pemberian bantuan, sekalipun wilayah tersebut masih berstatus siaga, seperti membantu anak-anak korban konflik agama di Poso dan Maluku Utara.