Ignatius Mulyono merupakan salah satu anggota Fraksi Partai Demokrat di Senayan yang menduduki salah satu kursi di komisi II DPR RI. Dalam tugasnya sebagai pejabat negara, Mulyono membidangi masalah terkait proses pengaturan kebijakan negara, khususnya Pemerintahan Dalam Negeri, Aparatur Negara, Otonomi Daerah, dan Agraria. Belum lama berselang, nama politisi kelahiran Solo, Jawa Tengah ini sempat menjadi sorotan publik dan media perihal keterlibatannya dalam kasus suap Pembangunan Wisma Atlet Hambalang, Bogor. Suami M.M Retnoning Handiastuti ini sempat mengaku sangat menyesal turut campur dalam proyek pembangunan fasilitas olahraga tersebut. Setidaknya, dalih Ignatius Mulyono ketika menjelaskan perannya dalam kasus yang banyak memakan korban keterlibatan pejabat tinggi negara tersebut, bahwa selaku anggota fraksi, ia hanya bergerak mematuhi perintah atasannya. Dalam proyek senilai Rp 1,25 triliun tersebut, Mulyono mengaku diminta Anas Urbaningrum selaku Ketua Fraksi Partai Demokrat untuk mengonfirmasi BPN mengenai status sertifikat tanah di Hambalang, karena Mulyono merupakan satu-satunya anggota fraksi yang masih bertahan di komisi II sejak periode 2004 - 2009. Alumni AKABRI ini sama sekali tidak menyangka bahwa pertanyaan yang disampaikannya kepada BPN melalui telepon tersebut justru akan menjerumuskannya. Tanah yang disangkanya hendak digunakan untuk proyek pertanian, sesuai dengan kapasitas tugasnya di komisi II, ternyata akan digunakan untuk proyek lain. Setelah mengambil dan menyerahkan sertifikat tanah kepada Anas Urbaningrum, Mulyono angkat tangan dari urusan tersebut dan baru mengetahui seluruh skemanya saat kasus tersebut dikuak KPK.