H. Herry Noegroho, SE, MH merupakan Bupati terpilih untuk Kabupaten Blitar masa jabatan 2010-2016. H. Herry Noegroho, SE, MH yang lahir di Blitar pada tanggal 8 Oktober 1957 ini bersama pasangannya Drs H Rijanto diusung oleh koalisi beberapa partai besar yakni antara lain PDI-P, Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, PKS dan Gerindra. Pada pemilihan kepala daerah kabupaten Blitar tahun 2010, H. Herry Noegroho dan Drs H Rijanto mengusung nama HERO OK untuk kampanyenya dengan tagline “menjadikan Kabupaten Blitar yang aman, damai, guyup rukun dan berkecukupan” dan mengusung nomor urut 2. Setelah melalui persaingan sengit dengan calon lainnya, akhirnya pasangan ini berhasil keluar sebagi pemenang. Dari hasil rekapitulasi diketahui bahwa pasangan Herry-Rijanto (Hero OK) memperoleh suara sebanyak 60,5% atau sekitar 318.614 suara mengungguli pasangan nomor urut satu Drs. H Arif Fuadi, MM, MH dengan Ir. H Herry Romadhon (Aroma) yang hanya memperoleh 39% saja atau 214.992 suara. Dengan perolehan suara ini maka pasangan Herry-Rijanto (Hero OK) diputuskan menjadi Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
Pada tanggal 31 Januari 2011, Gubernur Soekarwo melantik secara resmi H. Herry Noegroho, SE, MM sebagai Bupati Blitar dan Drs. H. Rijanto, MM sebagai Wakil Bupati Blitar periode 2011-2016 di pendopo Kabupaten Blitar. Acara pelantikan ini sendiri dijaga oleh ratusan anggota polisi dari Polres maupun Polresta Blitar di bantu satuan brimob dari Polda Jatim untuk mengamankan jalannya pelantikan tersebut sehingga bisa berjalan lancar dan kondusif serta aman sampai akhir acara. Selama menjabat sebagai Bupati, Herry Noegroho sudah beberapa kali membuat kontroversi. Pertama ketika, Herry Noegroho membuat kesepakatan untuk menjual tanah dan bangunan lama DPRD Blitar. Masyarakat menilai apa yang dilakukan Herry adalah suatu kecerobohan. Herry dinilai tidak begitu memperhatikan nilai sejarah yang ada. Seperti diketahui, gedung DPRD Kabupaten Blitar yang berada di Jalan A Yani Kota Blitar merupakan bangunan yang sarat nilai sejarah. Selain berdiri sejak jaman Orde Lama, bangunan induk dengan beberapa ruangan di sekitarnya tersebut, tempat pertama kalinya wakil rakyat Blitar berada. Bangunan tua tersebut menjadi saksi bagaimana anggota parlemen masa demokrasi terpimpin (DPRGR) bekerja. Herry kembali menuai polemic ketika dirinya dilaporkan telah melakukan korupsi oleh LSM anti Korupsi. Oleh Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) Blitar Bupati Blitar Herry Noegroho dituding terlibat dalam kasus pungutan liar pengurusan sertifikat tanah di sejumlah kecamatan.