Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Helmi Santika menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Pada 2010 lalu, namanya sempat mencuat ke halaman depan media terkait keterlibatan dengan kasus Komisaris Jendral (Komjen) Susno Duadji. Lansiran media saat itu menyebutkan bahwa AKBP Helmi Santika melaporkan Komjen Susno Duadji mengenai temuannya yang mengarah ke kasus suap ketika Santika melakukan penyidikan atas Syahril Djohan, saksi untuk kasus mega-korupsi dengan tersangka utama Gayus Tambunan.
Helmi Santika mengaku melaporkan Djuadji karena berdasarkan temuan petunjuk berupa sms yang terdapat di telpon genggam milik saksi Syahril Djohan. Atas temuan ini Santika membuat berita acara pendapat dan meneruskan penyidikan dengan menyerahkan laporan tersebut ke Bareskrim.
Beberapa tahun kemudian, nama AKBP Helmi Santika kembali marak menjadi lansiran media cetak dan maya di Indonesia. Kali ini nama Santika dikaitkan dalam kasus penangkapan John Kei pada 2012 lalu. Nama Santika dan dua perwira POLRI lain, masing-masing Kasat Jatanras Kompol Nuvianto Nurrahmad dan AKBP Heri Heriawan, dilaporkan pihak keluarga John Kei dengan dalih penangkapan Kei tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya.
Selain pasal penangkapan, pihak keluarga John Kei juga mengeluhkan perihal perintah larangan untuk menjenguk John Kei yang saat itu dirawat di RS Polri dan melaporkan tindak penggeledahan pihak kepolisian yang, lagi-lagi, dinilai tidak sesuai dengan prosedur.
Di samping kedua kasus yang berindikasi negatif terhadap pencitraan namanya tersebut, AKBP Helmi Santika tidak berarti sepenuhnya gagal dalam melaksanakan tugas kepolisiannya sehari-hari. Sekitar Maret 2013 lalu, Santika dan tim satuannya berhasil mengungkap sekaligus menangkap pelaku pembunuhan menggegerkan atas seorang pengusaha komputer bernama Imam Assyafei.
Sebelum ditemukan dalam kondisi membusuk dalam mobil Grand Vitara hitam yang terparkir di Bandara Soekarno Hatta pada sekitar pukul 01.00 WIB, pengusaha tersebut sempat dilaporkan diculik selama beberapa hari oleh orang yang tidak dikenal. Ketika dimintai penjelasan di TKP oleh para wartawan, AKBP Santika menolak menjelaskan kronologis penangkapan dan menjabarkan identitas pelaku pembunuhan tersebut. Santika hanya memberi keterangan singkat bahwa pelaku ditangkap di daerah Kuningan, Jawa Barat.