Profile

Hafizurrachman

Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia

Tanggal Lahir : 15/04/1959


Description

Sebagai mahasiswa, pria bernama lengkap Muhammad Hafizurrachman Syarief mampu memecahkan rekor di Universitas Gajah Mada (UGM), Jogjakarta, dengan menyelesaikan program pendidikan doktor tercepat, yakni hanya dalam kurun waktu 1 tahun 7 bulan. Bahkan, dia dinobatkan dan mendapat predikat sebagai mahasiswa tercepat di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia (Muri). Padahal pada umumnya, pendidikan doktor studi S3 biasanya membutuhkan waktu 3 hingga 4 tahun. Pada saat itu, dia mengambil program S3 Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran di UGM. Tidak hanya mampu menyelesaikan studi dalam waktu tercepat, Hafizurrachman juga menyandang predikat cumlaude dengan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,76. Sebelum melanjutkan studi doktor S3 di UGM, dia pergi merantau ke luar negeri untuk mengenyam dan melanjutkan pendidikan S2 di University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Dr. dr. Muhammmad Hafizurrachman Syarief, MPH menjalankan pekerjaan sehari-harinya sebagai seorang Dosen / Guru Besar di Universitas Indonesia (UI) Fakultas Kesehatan. Dia dilahirkan pada tanggal 15 April 1959. Dia lahir di Jakarta. Dia sempat menjadi kandidat setelah mencalonkan dirinya dalam pemilihan Rektor Universitas Gajah Mada periode 2012-2017, namun tidak diterima dan gagal. Muhammad Hafizurrachman Syarief, atau akrab disapa dengan nama Hafizurrachman, mengungkapkan bahwa dirinya mampu menyelesaikan studinya secara singkat karena dia mengambil Program Course yang ditawarkan oleh Fakultas Kedokteran UGM sehingga dia dapat mempersingkat waktu studinya. Program Course tersebut membantunya untuk menghemat waktu studi yang diperlukannya selama 1 semester. Hafizurrachman mengambil 6 Satuan Kredit Semester (SKS) di 3 Universitas yang berbeda, yakni 2 SKS di Univesitas Airlangga (UNAIR), 2 di Universitas Indonesia (UI), dan 2 lagi di Universitas Gajah Mada (UGM). Tidak hanya itu, dengan disiplin dia menulis dan menyelesaikan disertasinya hingga sekitar 700 halaman dengan memiliki 300 kepustakaan. Dia menjelaskan bahwa dirinya mencicil rata-rata 1- 2 halaman setiap hari diselingi dengan penelitian yang dia butuhkan.