Ahmad Fuad Rahmany, atau yang biasa dikenal hanya dengan nama Fuad Rahmany, adalah seorang birokrat. Dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak). Dia menggantikan Mohammad Tjiptardjo yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya Fuad menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam). Saat itu dia menggantikan Darmin Nasution pada posisi tersebut.
Sebagai dirjen pajak, dia juga meminta masyarakat tidak menyamaratakan kasus Dhana Widyatmika yakni korupsi dan pencucian uang yang ada di Ditjen Pajak (DJP). Apalagi menyamakan pegawai pajak lain yang 'bersih' dengan Dhana. Secara tegas dia mengatakan bahwa upaya pemberantasan korupsi di negara ini bukan hanya di DJP, karena yang namanya soal pajak tidak hanya berhenti di DJP. Jadi harus diberantas di semua aspek.
Fuad pernah disebut-sebut sebagai calon pengganti Sri Mulyani, yang sejak 1 Juni 2010 mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan untuk setelah menerima tawaran untuk menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Dunia. Dalam pencalonan tersebut, Fuad Rahmany bersanding dengan beberapa nama ahli ekonomi dan politik masyur lainnya, seperti, Darmin Nasution, Anggito Abimanyu, Agus Martowardojo, dan Raden Pardede.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Bapepam, Fuad Rahmany pernah menduduki posisi Deputy for Budgeting and Accountancy Badan Rehabilitasi dan Konstruksi NAD-Nias.Fuad juga dipercaya untuk menjabat Direktur pengelolaan Surat Utang Negara dan Kepala Pusat Manajemen Obligasi Negara (PMON).
Fuad merupakan alumnus Universitas Indonesia dengan tahun kelulusan 1981. Setelah itu, Fuad Rahmany melanjutkan studinya di Duke University di Durham, North Carolina, Amerika Serikat, dan tercatat sebagai alumnus tahun 1987. Sepuluh tahun kemudian, Fuad Rahmany berhasil menyelesaikan program doktorat dari Universitas Vanderbilt yang berlokasi di Tennessee, Amerika Serikat. Fuad Rahmany mendapatkan gelar Ph.D dengan spesialisasi International Economics Finance and Development Economics.