Profile

Ferdinand Lumban Tobing

Tempat Lahir : Sibuluan, Sibolga, Sumatera Utara

Tanggal Lahir : 12/02/1899


Description

Ferdinand menjalani pendidikan dasarnya di Depok, Bogor, Jawa Barat. Dia melanjutkan pendidikan profesi Dokter di Jakarta pada zaman kolonial Belanda dengan nama STOVIA. Ferdinand memulai pekerjaannya sebagai dokter bagian penyakit menular di rumah sakit CBZ Jakarta. Setelah beberapa tahun bekerja di CBZ, Ferdinand di pindah tugaskan ke Tenggarong, Kalimantan Timur, dan ke Surabaya, Jawa Timur, lalu dipindahkan lagi ke daerah Tapanuli. Di Tapanuli Ferdinand ditempatkan di Padang Sidempuan, kemudian dipindahkan ke Sibolga. Ketika masa-masa penjajahan Jepang di Indonesia, Ferdinand bertugas sebagai dokter pengawas kesehatan romusha. Dia pun melancarkan protes terhadap pemerintah Jepang, mengenai kegiatan romusha yang berlangsung di Indonesia. Dari tindakannya yang diambilnya ini, dia dicurigai dan menjadi salah seorang dari daerah Tapanuli yang menjadi target sasaran tentara Jepang. Dokter Ferdinand juga berhasil dalam dunia politik. Terbukti pada tahun 1943, dia diangkat menjadi Ketua Syu Sangi Kai (Dewan Perwakilan Daerah) di Tapanuli. Dia juga bergabung menjadi anggota Cuo Sangi In. Pada Agresi Militer II Belanda, Ferdinand diangkat menjadi Gubernur Militer Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan. Dan sebagai Gubernur dalam militer, dia ikut di barisan depan untuk memimpin perjuangan gerilya. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, dr. Ferdinand menolak untuk menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Namun pada Kabinet Ali I (Juli 1953-Juli 1955) dia menjabat sebagai Menteri Penerangan dan Menteri Kesehatan. Lalu menjabat sebagai Menteri Urusan Hubungan Antar Daerah, dan terakhir menjabat Menteri Negara Urusan Transmigrasi. Ferdinand merupakan Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Ferdinand dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Tetapi keluarga dari Ferdinand meminta jenazahnya dimakamkan di tanah kelahirannya di Kolang, Sibolga. Mengingat jasa-jasa dr. Ferdinand Lumban Tobing dalam perjuangan kemerdekaan, dia di beri anugerah oleh pemerintah gelar kehormatan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.