Sebelum menjabat Deputi Gubernur Senior di Bank Indonesia, Darmin menjabat sebagai Direktur Jendral Pajak periode 2006-2009, Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan periode 2005-2006 dan Direktur Jendral Lembaga Keuangan, 2000-2005.
Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pemberhentian Prof. Dr. Boediono dari jabatan Gubernur Bank Indonesia, yang kemudian menjadi Wakil Presiden, maka Deputi Gubernur Senior, Darmin Nasution, menjalankan tugas pekerjaan Gubernur sebagai Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia dan pada akhirnya dilantik menjadi Pejabat tetap periode 2009-2015
Darmin sependapat dengan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom yang meminta Darmin memperbarui Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Kerangka kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia yang dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini. Menurut Miranda, hal tersebut menjadi tugas pertama sekaligus terberat bagi Darmin sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Hanya berselang beberapa hari setelah dilantik menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Darmin Nasution terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia periode 2009-2012 dalam Kongres Ke-17 ISEI yang berlangsung di Buktitinggi, Sumatera Barat, 30 Juli hingga 1 Agustus 2009. Darmin menggantikan mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah.
Kembali pada Ekonomi Pancasila, menjadi gagasan utama Darmin pada saat Kongres ke-17 ISEI. Dengan rumusan tersebut dan tingkat kebijakan makro dan krisis yang sudah dua kali menimpa Indonesia dalam dua dekade terakhir maka perlu adanya penyempurnaan sistem. Sistem Ekonomi Pancasila menjadi hal terpenting karena salah satu visinya yaitu mengembalikan hajat hidup orang banyak. Itulah gagasan Darmin saat dia menjadi orang terpenting di Bank Indonesia.