Profile

Bungaran Saragih

Tempat Lahir : Pematangsiantar, Indonesia

Tanggal Lahir : 17/04/1945


Description

Prof. Dr. Bungaran Saragih adalah Guru Besar di Institut Pertanian Bogor (IPB). Di samping sebagai seorang dosen, dia juga terjun dan berkecimpung di dunia politik. Sebagai aktivis politik, Bungaran Saragih menjabat sebagai Menteri Pertanian di Kabinet Gotong Royong yang dipimpin oleh Presiden ke-5 indonesia periode 2001-2004, Megawati Soekarno Putri. Masa jabatannya sebagai Menteri dimulai tanggal 10 Agustus 2001 hingga 20 Oktober 2004. Bungaran Saragih menggantikan jabatan menteri terdahulu bernama Mohamad Prakosa. Dia dilahirkan pada tanggal 17 April 1945. Bungaran Saragih merupakan anak Siantar yang dilahirkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Setelah tamat SMA, Bungaran Saragih melanjutkan pendidikan formalnya dengan menduduki bangku perkuliahan di IPB bidang Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Di tahun 1971, dia lulus dan meraih gelar Sarjana (S1). Setelah lulus S1, dia merantau ke luar negeri dan menimba ilmu di North California State University, Amerika Serikat hingga meraih meraih Master of Economics (M.Ec) di tahun 1977. Meski telah bergelar Master, Bungaran Saragih yang masih haus akan ilmu melanjutkan pendidikan tertingginya di universitas yang sama, North Carolina State University, hingga tamat dan meraih gelar doktor Ph.D bidang Ekonomi pada tahun 1980. Beberapa pengalaman organisasi yang pernah dilakukan oleh Bungaran Saragih diantaranya adalah Staf Ahli Kompartemen, Agroindustri dan Agribisnis KADIN, Kompartemen Pertanian, Kepala Pusat Studi Pembangunan IPB, Anggota Tim Nasional Pengkajian dan Perkoperasian dan Pengusaha Kecil, dll. Prof. Dr. Bungaran Saragih berhasil meraup beberapa penghargaan, antara lain : Dosen Terbaik Program Magister Manajemen Agribisnis IPB periode 1991-1993, International Honor Society of Agriculture GAMMA SIGMA DELTA di tahun 1979, dll. Ia pernah menulis sejumlah publikasi ilmiah berjudul "Rice-Based Farming Systems As A Reflection of Diversfield Farming on Paddy Lands in Indonesia", "Multi-Dimensional Aspects of Rice Farming Diversification in Indonesia", dan "Economic Significance, Future, Prospects, and Problems."